Pengintaian

1025 Words
"Blue benar, mereka juga menggunakan jubah, tapi berbeda warnanya,"batin Aaron Aaron mencoba untuk memperbesar gambar yang ada pada tabletnya. Ia perbesar sebanyak 10x,dan terlihat jelas bahwa memang orang yang memakai Jubah juga menggunakan sebuah topeng. "orang yang sama, artinya komplotan ini yang menculik David!" seru Aaron "Benarkah?" tanya mereka semua Jethro dan Aaron melihat ke arah ku dengan penasaran bagaimana aku bisa mengetahui sampai sedetail itu. "Sudah ada beberapa korban dari orang pemerintahan dan tentara yang di culik," sahut Jethro. "Mereka sengaja memilih orang pemerintahan dan tentara, mungkinkah mereka ingin menyerang pemerintah pusat dan melumpuhkan pertahanan negara,"batinku. "Bisakah kita memesan makanan, aku sangat lapar sekali, sejak tadi pagi dan siang belum makan apapun," rengek Gracia. Di saat yang lain sibuk memesan makanan, aku memisahkan diri dari yang lain, hendak mencari buku di ruang kerjanya David. "Blue, kau ingin makan apa?" tanya Emily "Blue…." sadar bahwa aku tidak menjawab pertanyaan Emily, mereka serentak mencari ku di rumah besar David. Ku periksa ruangan satu per satu, hanya untuk mencari keberadaan ruang kerja dan perpustakaan. "Ah ketemu juga ruang kerjanya," gumam ku. Sebelum masuk ke dalam ruang kerja, papa sudah menemukan ku. "Blue, apa yang kau lakukan di sini?" tanya Papa "Aku ingin mencari buku, siapa tahu paman David memiliki koleksi buku yang sangat banyak, yang bisa mendukung teori pendapatku," jawabku "Baiklah, tapi kau harus makan, ini sudah sangat siang, kau ingin makan apa?" tanya Papa "Aku ingin Chinese food," jawabku "Blue, mereka memesan pizza, dan pasta, kalau kau ingin Chinese food, ya kau harus memesan makanan sendiri." "Ya Sudah...tidak masalah, lagipula aku dibesarkan di China, dan makanan pokok ku adalah nasi!" jawabku dengan mimik muka marah "Memangnya kamu tidak menyukai makanan pasta dan pizza?" tanya Papa "Suka, hanya saja setiap harinya ayah selalu memasak nasi dan sayur serta lauk pauk. Itulah mengapa aku tadi sempat membeli beras. " "Kau membeli apa? Beras? Lalu mau masak dimana? Aku sama sekali tidak memiliki penanak nasi Blue," jawab Papa "Ya sudah aku akan beli penanak nasi nya, gampang kan! Tidak perlu di buat menjadi rumit dan terlalu di permasalahkan," balasku. Jethro tidak mau mencari masalah dengan ku, aku tahu itu… sbeab dia baru saja bisa mendapatkan ku kembali setelah tidak bertemu selama 20 tahun lamanya. "Kau mau mencoba makan nasi?" tanya ku menawarkan menu makanan Jethro melihatku dengan tatapan tidak terlalu yakin akan memakan nya. "Tidak… aku sudah bergabung membeli makanan dengan mereka, nanti aku cicipi saja makanan milikmu," jawab papa Jethro "Hmm baiklah, kalau kau tidak mau, aku mau pesan nasi goreng." Jethro melihat keadaan sekitar ruangan kerja David dan menyalakan lampu ruangan kerja. "Wow, banyak sekali buku-bukunya," Kulihat banyak sekali foto gambar David di usia muda dan terlihat ada foto muda papa Jethro. "Papa… apakah itu kau?" tanyaku sambil menunjuk sebuah gambar ada 5 orang pria muda yang sedang foto bersama. "Benar, itu kami," jawabnya "Ada juga foto ayah. Jadi kalian berlima sahabat?" "Ya, nak. Lalu… kenapa kau titipkan aku pada sahabat mu?" ucapku dengan nada lirih. "Maafkan aku anakku, aku sadar akan kesalahanku, tapi… nanti juga kau akan tahu, apa alasan di balik ku menitipkan pada Biksu Yen." "Apa? Aku ingin mengetahui nya sekarang," ucapku dengan marah. Tatapan mataku benar-benar sangat marah bahkan bisa dibilang aku membencinya. "Baiklah kalau kau ingin mengetahui nya… saat itu aku….." Sementara itu Pesanan nasi goreng yang ku pesan di restoran Chinese sudah matang, dan saat nya untuk diantarkan. Dalam perjalanan pulang, rupanya komplotan itu memang sedang memata-matai petugas pemerintah, dan kali ini mereka memang mengincar orang-orang yang dulu pernah menjadi tentara dan berperang melawan teroris. Melihat kondisi rumah David sudah sepi, dari polisi. Mereka pun mulai bertindak. Mereka mulai mengintai rumah David dan mulai memata-matai kembali rumah David dan berencana untuk membakar seluruh rumah David. Para komplotan pembelot mulai meretas seluruh sambungan internet melalui kabel data Internet yang terletak di bawah saluran air dan tiang Internet dekat dengan gerbang rumah David. "Ada orang datang, sepertinya ada yang memesan makanan. Ada dua orang yang akan datang untuk membawa pesanan makanan," ujar salah seorang dari mereka menggunakan topeng raksasa berwarna hijau. "Bunuh mereka, dan jangan sampai ada yang tahu, setelah itu kita bisa menyamar dan masuk ke dalam rumah nya!" perintah seseorang yang menggunakan topeng Okame. Dengan sigap mereka menunggu pengantar makanan di jarak 5 meter sebelum rumah David. Mereka segera ambil posisi, mengumpat di belakang pohon, di atas genting rumah orang dan beberapa bersembunyi di tanaman dan pohon. "Mereka datang," ucap salah seorang dari mereka yang memakai topeng kesedihan. Kedua pengantar makanan di bunuh secara sadis dan tanpa ampun. Dengan pistol mereka menembaki kedua pengantar makanan. "Blue… papa tahu kau marah pada papa. Saat itu, papa bingung harus menyembunyikan kamu dimana, sementara nyawa kami berempat sempat di pertaruhkan. Papa sudah kehilangan mama mu… papa… tidak ingin kehilangan dirimu," ungkap Jethro "Duar…." bunyi tembakan pistol yang ditutup dengan bantal, sehingga menghasilkan suara tidak terlalu kencang Aku mendengar suara letusan tapi, bukan ban pecah. Aku langsung keluar, mencari tahu asal suara tersebut. "Hai Blue, darimana saja?" tanya AJ aku tidak menggubris pertanyaan AJ, aku terus saja fokus pada asal suara letusan itu. Setelah membunuh kedua pengantar makanan, mereka langsung melepas jubah dan topeng mereka, setelah itu melanjutkan rencana nya,yakni berpura-pura menjadi pengantar makanan. "Ting tong," bel pintu rumah David berbunyi "Akan ku buka pintunya," ucapku "Eh Blue… uangnya ada padaku," ucap AJ. "Sini uangnya, akan ku berikan padanya," ucap Jethro Ku buka pintu rumah yang terbuat dari kayu jati dengan kaca. "Ya… siapa?" tanyaku sambil membuka pintu "Pengantar makanan, Nona," jawabnya "Makanan apa? Boleh sebutkan, makanan nya?" tanyaku. "Seperti nya anda memesan pizza dan pasta," ucap salah seorang perempuan dengan rambut panjang dan keriting "Pizza dengan toping apa? Lalu pasta nya apa?" tanya ku kembali. "Hmm…." wanita itu tidak bisa menjawab pertanyaan sederhana dariku. "Maaf… apakah ada yang memesan Chinese food?" Tanya seorang wanita, kali ini dengan menggunakan kacamata dan tattoo di lengannya dan piercing di alis. "Chinese food apa?" tanyaku kembali "Hmmm…." wanita bertatto juga tidak bisa menjawabnya. Mereka berdua saling melirik satu sama lain, dan memberikan kode untuk mengeluarkan senjata. Mendengar percakapan ku dan makanan yang tak kunjung datang, orang-orang yang ada di dalam, langsung melihat apa yang sedang terjadi di luar.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD