The team

1091 Words
Tak terasa kami sudah tiba di kantor, dan Jethro sudah menunggu ku dengan penuh rasa khawatir. Ia takut, terjadi sesuatu saat mengantar pulang Matthew. Saat itu, rapat di Aula sudah selesai, dan memutuskan untuk segera membentuk tim. Dan tim pertama AJ, Emily dan Anthony di perintahkan untuk mencari keberadaan kelompok pembelot itu. Kelompok kedua Morgan, Spencer dan Zee, tim ketiga hanya Timothy 1dan aku. "Hai kami datang," ucap Spencer "Hey… space…darimana saja kau? Habis pacaran dengan Blue ya?" ledek Morgan. Merasa tersaingi dengan Spencer Jethro langsung berdeham keras sebagai reaksi protesnya. "Ehem." Jethro berdehem sangat jeras sambil melirik Morgan. "Wow… aku belum pernah bertemu dengan mu. Hai kenalkan kau Anthony," ucap Anthony sambil memperkenalkan dirinya, dengan memberikan tangannya ketika aku berdiri di samping Spencer. "Hallo… aku Blue," ucapku sambil membalas sambutan tangannya padaku. "Blue...mmm nama yang indah untuk gadis cantik bermata biru seperti mu. Hmmmm boss apakah aku boleh berganti tim?" tanya Anthony "Maksudmu? Kau ingin berganti tim dengan siapa?" "Dengan Blue, masa hanya tomiothy saja dan Blue, kau tahu kan kalau Timothy masih anak baru, dan belum ada kemampuan apapun, jadi…." "Kalau kau sadar akan kemampuan mu, Artinya sudah pas, AJ dan Emily jug wanita. Mereka juga harus di lindungi," Ucap Jethro "Hmmm… boss tapi…." "Anthony… kalau kau tidak mau, kau boleh untuk tidak ikut dalam tim ini, artinya kau bisa di kantor saja, hmm…" Jethro memberikan pilihan yang tegas. "Baiklah… aku akan ikut tim ini," jawab Anthony pasrah. Aku hanya tertawa kecil melihat kelakuan Anthony, dan mataku sambil melirik yang lain. Terlihat ada dua orang yang tidak suka dengan keputusan Jethro,yakni Spencer dan Zee. Entah keberanian apa yang ku miliki sampai aku berani memegang jari telunjuk Spencer hingga ia tersadar. Spencer melihat jari siapakah yang sudah menyentuh jari telunjuknya. Sadar bahwa jariku lah yang sudah menyentuh telunjuknya , Spencer tersenyum dengan lebar. "Baiklah keputusan tim ini sudah sangat tepat, dan aku membuat tim ini berdasarkan atas kemampuan kalian semua, dan sudah ku bagi untuk tugasnya, aku harap kalian mengerti. Oiya aku juga minta dengan sangat agar antar tim saling bekerja sama," titah Jethro "Dan aku harap kalian sesama tim juga saling bekerja sama, kalian bisa mulai dari sekarang, dan akan ku minta untuk laporannya seminggu setelahnya,"sambung Aaron. Mendapat perintah, masing-masing dari kami langsung bergerak menjalankan tugas. "Hai… aku Timothy… semoga kita bisa menjadi tim yang saling melengkapi," ucap Timothy. "Hallo juga, kalau ada yang salah denganku kau bisa katakan saja," ucapku. "Hmmm boss… tugas kita apa?" tanya Timothy "Aku ingin kau mencari tahu orang ini!" seru Jethro sambil memberikan sebuah video dan gambar pada Timothy "Kalau begitu apakah kita bisa memulainya sekarang?" tanyaku. "Tentu saja, bukankah aku tadi mengatakan sekarang," balas Jethro "Baiklah aku permisi ke perpustakaan," ucapku. Dengan cepat aku segera berbalik arah menuju perpustakaan. "Lindungi dia Timy, aku harap kau bisa bekerja sama dengan putriku," titah Jethro "Baik…Pak,tunggu sebentar… putri anda? Siapa?" tanya Timothy "Gadis yang bekerja sama denganmu saat ini, Blue." "Blue… putri anda? Hahahaha… mana mungkin dia kan…." Timothy tak percaya akan perkataan Jethro bahwa aku adalah putri tunggalnya. Jethro melihatnya dengan tatapan sangar dan menakutkan. "Glek...maafkan aku boss, baiklah aku akan melindunginya,"ucap Timothy ketakutan. Tsmpa banyak bicara, Timothy segera menyusul ku menuju perpustakaan. "Aku rasa ada hal yang di sembunyikan oleh putriku, aku harus cari tahu apa yang telah terjadi selama dalam perjalanan," batin Jethro. Aku lebuh dulu tiba di perpustakaan dan meminjam beberapa buku teori tentang teroris dan buku psikologi lainnya pada Nyonya Chloe. " Hallo Blue… lama tak berjumpa, apa kabarmu?"tanya Nyonya Chloe "Hai nyonya Chloe, aku baik, dan kau?" jawabku "Yah begitulah… aku masih saja sakit pinggang, Huft… sudah berbagai macam pengobatan sudah ku jalani, tapi tetap saja tidak kunjung membaik," ungkap Nyknya Chloe. "Mungkin kau harus melakukan gerakan yoga atau gerakan tai chi, mungkin itu bisa membuat pinggang mu membaik," ucapku "Hahahaha… baiklah, mmmm akan ku cari nanti, oiya kamu mau pinjam buku apa?" tanya Nyonya Chloe. "Hmmm… nyonya apakah kau menyimpan data mengenai kasus yang terjadi tahun 1990 dimana ada kasus pembelot yang melibatkan 4 jendral dan terbunuhnya keluarga?" tanyaku. Nyonya Chloe terkejut mendengar permintaanku. Ia tak menyangka kalau aku meminta catatan sejarah yang sangat penting. "Kalau boleh tahu, memangnya ada masalah apa?" tanya Nyonya Chloe penasaran. "Aku hanya ingin tahu tentang sejarah saja, jika memang tidak punya… tidak mengapa, aku akan mencari buku yang lain." "Kau, mencari pembenaran dari sudut pandang siapa?" tanya Nyonya Chloe "Maksudmu? Sudut pandang? Kau punya catatan sejarah sudut pandang yang berbeda?" ku balas bertanya "Aku memiliki catatan sejarah yang kau pinta dari dua sudut pandang yang berbeda, dari sudut pandang pemerintah dan sudut pandang… mmm… dari ketua komplotan ya," jawab Nyonya Chloe sambil melirik ke sekeliling perpustakaan, takut ada yang mendengar. "Darimana kau bisa dapatkan catatan sejarah itu?" tanyaku penasaran "Maksudmu berdasarkan versi pemerintah?"jawab Nyonya Chloe. "Bukan… tapi dari versi yang lain? Siapakah anda yang sebenarnya? Apakah anda termasuk dalam badan inteligensi khusus yang memang di tugaskan untuk, memata-matai musuh?" "Hahahahaha… aku sama seperti mu. Orang yang selalu penasaran terhadap suatu kasus. Hanya saja saat aku sudah tenggelam terlalu dalam kasus ini, mrreka mebgincarku sampai detik ini," ucapnya "Benarkah? Lalu kenapa anda bisa bekerja di sini, kenapa anda tidak pindah saja keluar negeri?" tanyaku kembali "Blue… aku mencarimu sejak tadi, kenapa kau malah ke perpustakaan? Selain itu juga aku kan belum menyimpan nomor ponselmu," ujar Timothy "Oh ya...maaf ya… aku lupa memberikan nomor ponselku padamu, hm…nyonya, aku Pinjam buku yang ini dulu ya,"pintaku. " Kau pinjam buku apa?"tanya Timoyhy sambil berlalu. "Anak itu sama seperti Helena, keinginan tahuan nya sangat tinggi. Bagaimana kabar Helena saat ini ya, aku tidak tahu menahu tentang keadaan Helena sejak 20 tahun yang lalu. Yang ku tahu, Helena memiliki seorang anak perempuan… yang bernama Blue Leroy… tunggu dulu, Blue Leroy… apakah… dia… jangan - jangan…. " Dalam diam dan tenang, Nyonya Chloe langsung mencari keberadaanku. Mencari di setiap sudut ruangan sambil berharap bahwa orang yang selama ini ia ajak bicara adalah memang benar anak dari sahabat lamanya. "Blue… apa yang kau kerjakan?" tanya Timothy "Aku sedang membedah gambar… dan sedang mengira sebuah jawaban dari teori yang ada di buku," jawabku. "Membedah gambar apa?" tanya Timothy "Gambar dari CCTV ynag diberikan oleh Aaron dan papaku padamu." "Jadi benar Jethro Leroy adalah papa kandungmu?" tanya Timothy setengah berteriak "Ssshhh…jangan berteriak, kau mengganggu Ketenangan perpustakaan… mmm… ya menurut pendant yang diberikan oleh mamaku benar adanya, jadi… mau bagaimana lagi! Masa iya aku harus mengelak dan tidak mengakui bahwa dia papaku." Betapa terkejutnya Nyonya Chloe mendengar jawabanku, tak di sangka olehnya, bahwa tebakan nya benar, Aku adalah anak dari Helena dan Jethro.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD