History from the witness of Yen

1017 Words
Sore hari menjelang, Biksu Yen dan ke tiga temannya baru saja kembali dari mengintai di sebuah rumah yang letaknya beberapa km dari pondok gurunya. Dan ia percaya bahwa rumah tersebut tempat Matthew di, sembunyikan. Setelah Yen mengembalikan kudanya ke dalam kandang, ia pun menyempatkan diri untuk melaporkan pada gurunya, Kepala Biksu Chin perihal apa yang baru saja ia temui. "Shi Fu…aku kembali," cakap Biksu Yen "Ya aku sudah tahu… dan pastinya kau penasaran tentang apa yang kau lihat di sana bukan?" cakap Biksu Chin "Benar… aku hanya ingin tahu rumah apa itu? Karena setahuku tidak ada rumah di sebelah timur hanya ada padang rumput dan tidak ada tanda-tanda kehidupan satupun. Apakah rumah itu baru didirikan atau sudah lama? Lalu siapa yang mendirikan rumah itu?" "Rumah itu sngaja di buat oleh Han Kwie Xan untuk merekrut masyarakat yang ingin menjadi anggotanya. Mereka menyebutnya sebagai kekuatan fisik dan mental, tapi bagiku itu sama saja di persiapkan menjadi satu otak dengan Han Kwie Xan menjadi seorang Psycho." "Benarkah? Kalau begitu gawat… Shi Fu apakah temanku masih bisa di selamatkan?" tanya Yen "Siapa yang membawanya ke sana? Karena rata-rata orang yang pergi ke sana adalah atas bujuk rayu dari Jenderal besar mereka sendiri, Jenderal Lucas. Dan jarang dari mereka datang ke tempat itu berdasarkan atas kemauan sendiri." "Jenderal Besar Lucas? Jadi benar adanya, bahwa dia yang telah mengirimkan Matthew pergi. Tapi Shi Fu untuk apa? Apakah Han Kwie Xan telah menjanjikan sesuatu pada Jenderal Lucas?" "Mengenai itu, kemungkinan besar adalah karena adanya pembagian kekuasaan untuk menguasai dunia. Han Kwie Xan menguasai negara Timur dan Jenderal Lucas akan menguasai Negara Barat." "menurut pengakuan temanku, David. Jenderal Lucas sedang menyiapkan sebuah rencana dan meminta Matthew untuk dekat dengannya. Tapi aku tak tahu atas dasar apa Jenderal Lucas ingin mendekati Matthew,"ungkap Biksu Yen "Kau harus berhati-hati dengan orang itu, katakan pada teman-teman Mu, bahwa orang itu bagaikan Iblis. Ia mampu mengatakan hal sebaliknya dan tak akan pernah mengaku apa yang akan ia pikirkan dan ia rencanakan serta apa yang ia katakan." "Apakah kita tidak bisa berbuat sesuatu untuk melawannya kah Shi Fu?" tanya Yen "Tidak bisa. Tapi kau harus persiapkan kekuatan dan kemampuan kung Fu mu. Karena kami para Biksu merasakan akan ada perpecahan antara Biksu juga. Lucas juga sudah mulai menhipnotis dan mencuci otak mereka untuk berpihak padanya. Entah lah apakah mereka akan percaya atau tidak terhadap perkataan Lucas atau tidak? Bersiaplah Yen kau dan saudara-saudara mu harus bisa hidup meski satu saat nanti pondok perguruan yang ku dirikan sudah tidak ada. Akan ku turunkan semua ilmu yang belum kau pelajari serta pertahanan dari serangan hipnotis dan peluru, ayo Yen kumpulkan saudaramu sekarang. Karena saat ini aku merasa sudah tidak ada waktu lagi!" titah Shi Fu Chin. Yen langsung memanggil semua teman-teman seperguruannya dan berkumpul di halaman. Dan latihan kung Fu langsung di pimpin oleh Biksu Chin. Malam menjelang, Aaron, David dan Jethro masih belum ada jawaban mengenai keberadaan Matthew. Mereka menganggap bahwa Biksu Yen masih mencari tahu kemana Shawn membawa Matthew. "Matthew dibawa kemana ya?" tanya Jethro "Aku takut rencana Lucas akan terlaksana. Kita tidak tahu pasti kemana Matthew di bawa. Huft… satu-satunya orang yang bisa kita tanyakan adalah Senior Shawn. Tapi… kira-kira dia mau menjawab pertanyaan kita nggak ya?" sahut Aaron "David… bukan kah Shawn satu batalion denganmu? Dia ramah tidak ya?" tanya Jethro "Tidak…dia sangat dingin sekali. Tidak ada satupun orang yang bertanya padanya atau bahkan menjadi temannya." "Bagaimana kalau kita beranikan saja untuk bertanya pada Shawn?" usul Aaron "Tidak… dia itu utusan dan orang. kepercayaan Lucas. Jangan sampai kita mencari mati dengan orang-orang Lucas, nanti kita akan mati." Sementara itu…dalam kesendirian menikmati semilir angin malam, Shawn di tugaskan untuk berjaga di pos Barat bersama dengan 4 orang teman lainnya. Hanya saja ia lebih memilih untuk pergi ke tempat lain dibandingkan bersama dengan teman-temannya. Dalam kesendiriannya ia merenungi apa saja yang telah ia perbuat. Semua orang enggan mendekatinya lantaran ia telah menjadi kaki tangan Jenderal Lucas. Sesungguhnya jauh di dalam lubuk hatinya, ia benar-benar telah muak dengan cara kerja Lucas yang selalu mengintimidasi bawahannya serta tidak menghargai dan menghormati dirinya. Ia merasa kasihan pada orang-orang yng sudah terkena bujuk rayu Lucas untuk dijadikan sebagai salah satu anggota pemberontakan dan di paksa untuk mendukung dirinya. "Jika aku pergi dari Lucas apakah masih ada orang yang percaya padaku?" bisik ya lirih. Ia sadar betul bahwa sebuah kebodohan terbesar ketika ia jatuh dan masuk menjadi orang kepercayaan Lucas. Ia tak tahu bahwa akhirnya ia yang di pilih menjadi tangan kanan Lucas juga. " Setidaknya harus ada yang ku lakukan, aku benar-benar sudah muak dan tak ingin menjadi orang kepercayaan nya. Tapi apa ya? Apakah aku harus membebaskan orang-orang yang ada di rumah itu? Hmmm… tapi nanti orang - orang itu akan lapor ke Lucas, dan sudah pasti Lucas akan membunuh ku." Tanpa sadar Shawn pun tertidur lelap bermimpi buruk. Dalam mimpinya ia melihat dirinya telah di bunuh secara kejam. Tubuhnya di hujan oleh peluru sampai nafas terakhirnya. Dan setelah itu tubuhnya di berikan pada hewan buas. " Aaaaaa…. "Shawn berteriak ketakutan. Teman-teman yang bertugas bersamanya hanya melihatnya berteriak tanpa bertanya apapun. " Ya Tuhan… kenapa aku selalu di hantu mimpi buruk ini terus, ampuni aku… aku tidak ingin mati, aku masih ingin bersama dengan kekasihku hingga aku menikah dengan Giselle," ucap Shawn lirih. Ia segera berlari menuju gereja yang letaknya sangat jauh dari barak militer. Setibanya di Gereja, ia menumpahkan semua uneg uneg yang ada dalam hati dan pikiran nya, bahkan keinginannya untuk tidak lagi menjadi kaki tangan Lucas. "Bapa aku mohon petunjuk Mu, aku sudah tak ingin bekerja bersama dengan Iblis itu, ia berniat untuk menghancurkan manusia dan berniat untuk menguasai dunia, aku tak ingin menjadi bagian dari rencana jahatnya. Aku mohon padamu berikanlah sebuah petunjuk padaku!" ucap Shawn dalam doa nya. Shawn masih saja menggigil ketakutan dalam doanya, ia juga mengaku dosa pada Pastur tentang apa saja yang sudah ia lakukan. Mulai dari melenyapkan beberapa tentara yang tidak di sukai oleh Lucas, membujuk dan mengirimkan tentara menjadi psychopath seperti dirinya. Pastur memintanya untuk mengusulkan untuk melawan Lucas dengan berpura-pura meninggal, dan pergi selamanya untuk tidak, lagi menjadi tentara dan melayani Tuhan.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD