BYAN POV. Nyatanya, setelah kejadian di saat Luna bertemu dengan Indra dan memeluk cowok itu tepat di depan mata gue. Membuat gue semakin yakin jika gue memang telah jatuh cinta sama Luna. Sudah lama gue nggak merasakan perasaan terbakar cemburu seperti ini. Setelah sekian lama akhirnya perasaan itu pun menghampiri dan gue sama sekali nggak bisa mengatasinya. Seketika pikiran gue menjadi keruh dan nggak bisa berpikir apa pun. Gue menatap wajah Luna dengan cukup dalam. Gue berusaha untuk menyelami pikirannya. Mencari-cari apakah di dalam sana ada gue atau enggak. Dari sirat matanya, gue cukup yakin jika Luna juga memikirkan gue meski beberapa waktu yang lalu dia secara terang-terangan mengatakan belum bisa menerima gue sepenuhnya. “Uhm, gimana kalau kita pergi jalan-jalan?” usul gue kep