07: KENANGAN TERDAHULU

1296 Words
Perasaan Lisa pada pagi hari ini sangat bahagia karena ia sudah berganti status menjadi calon istri Danius. Ia masih tidak bisa menutupi rasa senangnya saat Danius berpamitan dengan mengecup tangannya, ia merasa kalau Danius sangat romantis. Padahal, dulu Danius bukan orang yang ramah bahkan terkesan dingin dan sulit untuk diajak bicara. Ia mendadak ingin mengenang masa lalu saat bertemu dengan Danius karena tentu ia tidak akan melupakan kejadian hari itu. Beberapa tahun yang lalu, ada kejadian naas yang menimpa, di mana terjadi peperangan empat negeri karena saling tidak terima mengenai pembagian wilayah yang katanya kurang adil. Lisa sendiri tidak tahu pastinya seperti apa tetapi ia hanya mendengar hal itu sebagai permasalahan utama. Negeri Etanio, Preid, Terate dan Kenda bermusuhan dalam waktu yang lama, menjadikan stabilitas kehidupan menjadi kurang rukun serta banyak penduduk yang kelaparan. Para anggota istana secara terang-terangan tidak melayani rakyatnya dengan baik ketika membuat keluhan. Hal itu pun terjadi pada negeri Etanio yang semakin hari banyak orang meninggal karena kelaparan. Seperti yang diketahui, kalau keempat negeri saling mengambil keuntungan dari perdagangan sehingga saat perang berlangsung, tidak ada lagi yang namanya saling mengasihi bahkan memberi. Para petinggi ingin membuktikan kalau negeri mereka bisa hidup makmur tanpa melibatkan negeri lain atau melakukan kerja sama. Namun, malah terjadi perang yang dahsyat jadi memakan banyak korban saat kedaulatan yang dulu dibentuk ternyata membuat negeri Etanio memenangkan wilayah kekuasaan yang besar. Rasa tidak terima dari pemimpin negeri Kenda membuat pemimpin menteri Preid dan Terate pun turun tangan, mereka jadi ikut-ikutan tidak bisa menerima keadilan dan puncaknya bukan hanya permasalahan pembagian wilayah saja tetapi stabilitas pertanian serta kesuburan tanaman untuk peternakan. Sebab tidak ada yang mau mengakui kalau ini adil, para pemimpin saling bertarung dan dimenangkan oleh pemimpin negeri Terate yang memang sangat gagah dan berani. Konon, pemimpin Terate tadinya ingin mengambil alih kekuasaan Etanio tetapi setelah memikirkan dengan baik, harusnya tidak perlu ada pertengkaran semacam ini. Akan tetapi, para pemimpin tidak menyangka kalau para rakyat merekah justru marah besar dan melakukan peperangan karena ini semua bermula dari rasa sungkan para petinggi untuk melakukan kerja sama yang dipicu dengan rasa iri karena banyak rakyat yang mengeluhkan mengenai wilayah yang ditinggalinya. Kepedulian seorang pria membuatnya menyelamatkan anak-anak yang masih hidup dan membawanya ke penampungan yang lokasinya lumayan jauh dari empat negeri yang sedang tidak bisa diajak kompromi untuk berdamai. Para rakyat saling menyalahkan satu sama lain sehingga terjadi baku hantam yang mengakibatkan pertumpahan darah. Untungnya, anak-anak tidak ada yang terluka karena ada orang yang bergerak cepat untuk menjauhkan mereka dari medan perang. Alasan utama ia menyelamatkan anak-anak karena merasa perlu memberikan pengertian pada penerus agar tidak pernah mempermasalahkan apa yang sudah ditakdirkan karena bisa menimbulkan kesalahpahaman yang membuat orang lain harus rela meregang nyawa. Saat itulah, Lisa kecil bertemu dengan Danius yang sangat menarik karena berparas tampan. Banyak anak-anak yang mencoba mendekati Danius tetapi Danius tidak mau bicara dan menjauhi anak-anak yang ingin berkenalan dengannya. Lisa yang saat itu baru saja kebagian makanan pun mengetahui kalau Danius belum mendapatkan makanan sehingga memberi tahu paman Elo kalau makanan yang dibagikan kurang. Bersyukur masih ada makanan sisa yang sehingga Lisa pun memberikannya pada Danius kecil, mereka pun saling berkenalan dan menjadi teman. Peperangan telah usai mengakibatkan rasa penyesalan yang tinggi, menjadikan para pemimpin merasa sedih sekali karena ulah mereka, negeri yang tadinya aman dan makmur malah mengalami kemunduran. Banyak darah yang harus dibayar akibat rasa iri dari diri mereka dan mulai menyadari apabila harus menerima keadaan karena banyak negeri yang bahkan bangkrut serta membuat rakyatnya marah. Keempat pemimpin kembali melakukan perjanjian, sayangnya tidak ada yang masih bisa terima sehingga mereka tetap berjalan masing-masing. Apalagi, kenyataan kalau pemimpin negeri Kenda dan Preid harus tewas. Sementara Kenda masih mempunyai penerus yang berusia belia, Preid justru membuat keputusan tidak adanya pemimpin di wilayah mereka. Barulah, pada saat Lisa sudah besar, para negeri saling berhubungan kembali untuk melakukan kerja sama meskipun Kenda merasa hanya ingin melakukan agar stabilitas ekonomi lancar, Preid yang semakin hari makin jaya saja sehingga tidak peduli dengan kerja sama selama masih bisa memperjual barang dagangan, sedangkan Etanio dan Terate hubungannya semakin akrab saja, ditambah putri dan putra mereka saling mencintai yang bisa membuat kedua wilayah yang saling mendukung ini bisa menyatu. Kembali pada awal kenal Danius dan Lisa, keduanya kerap kali mengobrol saat sedang mengungsi sambil melihat pemandangan air terjun yang mungkin saat ini masih ada. Lisa kadang ingin pergi ke air terjun itu lagi tetapi ia tahu keadaan kerap kali tidak memihaknya dan orang tuanya tidak mengizinkan ia untuk pergi terlalu jauh dari istana. Dari obrolan yang dilakukan oleh Danius dan Lisa, mereka berharap suatu hari bisa bertemu lagi karena mereka harus berpisah sebab tidak ada lagi peperangan dan negeri tempat mereka tinggali sudah tenang. Namun, dipikir pertemuan itu akan dekat, Lisa harus menelan rasa rindu yang besar akan sosok Danius dan ketika bertemu lagi, Danius bahkan cenderung lebih dekat dengan Finia. Jelas saja karena Finia bilang mempunyai hubungan yang baik dengan penerus takhta istana Terate. Lisa tidak merasakan cemburu melihat kedekatan sahabatnya dan Danius, ia justru sangat senang karena Danius bisa bergaul dengan baik karena dulu sangat pendiam sekali. Lisa masih menganggap kalau Danius sangat menarik perhatian sampai mereka kembali bertemu di istana karena Danius berserta orang tuanya datang berkunjung untuk kembali membahas kerja sama. Lisa menoleh pada saat pintu kamarnya terbuka, kali ini bukan pelayan yang mengantarkan sarapan melainkan ibunya sendiri yang tersenyum sebelum menutup pintu kemudian berjalan menuju arahnya. “Apa yang sedang kamu pikirkan? Kenapa belum mandi?” Kiela menatap putrinya yang duduk diam di ranjang dan setelah menaruh sarapan di meja, ia pun ikut duduk dan menatap putrinya dengan penuh kasih sayang. “Aku akan mandi tetapi karena pelayan belum ada yang datang, jadi aku mengurungkan niatku. Ada apa Ibu kemari?” Lisa jarang melihat Kiela memasuki kamarnya karena sang ibu tidak pernah sedikit pun untuk mencari tahu tentang apa yang ia lakukan dalam kamar sehingga kedatangannya membuat Lisa menjadi bertanya-tanya. Ia menatap tangan yang digenggam oleh Kiela, ia tahu kalau ibunya sangat menyayanginya dan pasti ingin mengatakan hal yang penting, jadi ia akan mendengarkan sebelum membersihkan diri. “Ibu datang ke sini karena masih tidak menyangka kalau kamu sudah dilamar oleh Danius. Ibu tidak tahu ini keputusan yang tepat atau bukan tetapi Ibu ingin kamu bahagia.” Kiela belum pernah membicarakan mengenai permasalahan cinta dengan putrinya jadi mendadak khawatir karena takut putrinya menerima lamaran Danius hanya untuk membuat ekonomi stabil. “Apakah kamu mencintai Danius? Jika tidak, sebaiknya kita membicarakan hal ini dengan baik. Jangan memaksakan dirimu, Ibu ingin kamu menikahi orang yang kamu cintai.” Sekarang Lisa tahu kalau ibunya cemas mengenai perasaannya yang sebenarnya. Mungkin Kiela berpikiran semacam itu karena jarang melihatnya dekat dengan seorang pria. Walaupun ibunya mungkin bahagia karena bisa menyatukan dua negeri tetapi ia menyadari kalau Kiela sangat menyayanginya. “Ibu tidak perlu khawatir,” ucap Lisa sambil kini tangannya yang menggenggam tangan sang ibu. “Aku tahu ini sangat mendadak dan jelas saja Ibu mencemaskanku tetapi aku melakukan ini bukan semata-mata karena aku menghargai ayah dan Ibu. Aku benar-benar menerima Danius untuk menjadi suamiku karena aku memang mencintainya. Putrimu ini telah menyimpan perasaan pada Danius dari lama.” “Kamu tidak sedang berbohong kan?” Kiela mencoba memastikan apa yang dikatakan oleh putrinya adalah benar dan anggukan Lisa semakin membuatnya sadar apabila ia tidak usah mengkhawatirkan putrinya secara berlebihan. “Kalau begitu, kamu harus menjadi wanita yang bisa selalu ada untuk Danius. Ibu dan ayah akan membicarakan segera membicarakan mengenai rencana pernikahan kalian berdua. Apakah ada yang ingin kamu sampaikan atau inginkan?” Lisa menggelengkan kepala. “Aku hanya ingin Ibu dan ayah ada di sampingku,” katanya sambil memeluk ibunya tetapi Kiela kemudian melepaskan dan menyuruhnya untuk mandi karena badannya sangat bau. Lisa tertawa lantas menuju kamar mandi untuk membersihkan diri, pelayan juga sudah datang untuk menyiapkan air hangat.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD