Lima hari pasca gempa akhirnya beberapa korban yang hilang ditemukan.
Suasana di posko kesehatan kembali riuh. Bahkan kami kembali mendapat bantuan dari posko pusat yang tak lain dipimpin oleh suamiku.
Selalu ada alasannya datang ke camp kami.
Aku baru saja memberi tanda hijau pada seorang anak kecil. Dia ditemukan di dalam rumahnya sendirian, sedangkan kedua orangnya ditemukan di balik reruntuhan bagian belakang rumahnya.
“Tante Nada ada roti, loh, Denis mau?”
Dia menggeleng, sejak datang dia hanya menangis dan diam ketika aku memegangnya. Usianya sekitar lima tahun. Dia terus menoleh memandang ibu dan ayahnya yang sedang ditangani.
Aku mengalihkan pandangannya pada Bara yang tengah memompa jantung ayah dari Denis bergantian dengan dokter Farhan. Sesekali berbicara dengan Denis, aku
