Alvan menuruti keinginan gadis yang sedang duduk dengan keinginan kuat disampingnya. Mereka berjanji untuk mengunjungi mahameru sekembalinya pria itu dari belanda. Semua persiapan sudah mantap tapi sang gadis ingin melakukan sesuatu dulu sebelum perjalanan menyenangkan mereka. Dan disinilah sekarang alvan menepikan mobil milik gadis itu. Sambil menatapnya dengan pandangan 'ga usah aja ya..' tapi gina hanya memberikan senyuman manisnya pada alvan. "Kamu jangan berani-berani nyusul aku ya" "Loh nanti kalo kamu kenapa-napa?" Tanya alvan protes, cukup sekali dirinya membiarkan seseorang menyakiti gina. Cukup ia menjadi pengecut saat membiarkan rafa menampar gadis kesayangannya. "Bagus dong... supaya nanti abangku sadar , lintah itu baiknya di depan dia aja" "..." "Loh van... buka pintuny