fino bergegas menuju apartemennya yang di bogor karena mendengar isakan tika. wanita itu memintanya datang. sudah lama ia tidak meninggalkan rumah karena abang iparnya selalu mengawasi baik itu dirinya dan juga rafa. beruntung dirinya tidak dibenci oleh bayu. "aku tau kamu mau kemana" "baguslah" ucap fino karena ia tidak perlu menjelaskan apa-apa pada nadin. ia juga sedang terburu-buru , menghindari macet. "dan kamu masih akan kesana fin?" tanya nadin tidak percaya dengan perlakuan yang didapatnya "aku harus kesana din," ucap fino agar istrinya itu mau mengerti "mobil gina itu kamu yang kasih kan? lalu tika kamu kasih rumah. aku dapat apa fin?" tanya nadin dengan suara bergetar dan pelupuk matanya sudah mulai menggenang "kamu ga butuh apa-apa kan din? dika adalah segalanya, dia kasih