Rafa kembali menemui liana. Ia tidak ingin menganggap gadis yang dipujanya itu sebagai adik seayah. Ia benci kenyataan itu sama seperti liana yang muak dengab semua lebenaran yang ada. Liana seolah kehilangan alasan hidup saat mama dela mengatakan sumpah serapahnya. "Berani sekali anak kotor sepertimu ingin menikah dengan putra kesayanganku" "Apa kau lupa kalau putraku sudah beristri?" "Darah memang lebih kental dari air, kau persis seperti w************n disampingmu" "Sampai kapan kamu mau mengabaikan aku?" Ucap rafa pada wanita yang selalu bersikap seperti benda tak bernyawa. "Sampai kamu bilang semua ini bohong dan perlakukan aku seperti dulu, peluk aku lagi .. cium aku lagi fa.. telanjangi aku la" "cukup liana... jangan buat aku semakin merasa bersalah" Lagi, wanita itu menangis