fino kelimpungan karena kedua wanita yang masih tersisa dirumah mertuanya jatuh sakit. beruntung ia mamanya bisa membantu untuk berjaga dirumah sakit. pria itu sangat khawatir dengan adik iparnya yang selalu ceria, melebihi rasa khawatirnya pada keadaan nadin. "fin.. itu hape kamu dari tadi bunyi" ucap sang mama dengan muka masam "eh.. maaf ma" "kenapa naya menghubungi kamu? apa dia nyesel udah nyia-nyiain kamu?" "bisa kita ga mulai lagi ma? kami udah punya jalan masing-masing tapi bukan berarti ga boleh saling komunikasi kan?" fino berjalan sejauh mungkin dari jangkauan pendengaran mamanya. kali ini pasti mamanya akan memusuhi dirinya karena menganggap fino masih main-main disaat nadin sedang hamil. tipikal mamanya sekali, suka berspekulasi seenaknya. "ya nay?" "rama meradang fin..