Bab 16. Dia Tunanganku

2113 Words

Sudah pukul tiga sore, Arion bersiap untuk ikut Pak Bram untuk menjemput Jemi ke sekolah seperti yang sudah dijanjikannya pada gadis itu. Ia tidak mengenakan pakaian yang terlalu ribet, hanya sebuah kemeja kotak-kotak dari kain flanel berwarna kuning sebagai outer dan kaus berwarna putih untuk di dalam. Saat melewati cermin, Arion terdiam. Kakinya urung melangkah keluar kamar. Ia terpaku beberapa saat mengamati pantulan dirinya di cermin besar yang terletak di dekat pintu. Pria di dalam cermin itu terlihat sangat bahagia, seolah tak ada beban. Seorang pria yang bebas tanpa masalah sedikit pun. Arion yakin, orang-orang yang melihatnya pasti akan berpikir dengan yang sama dilihatnya sekarang. Itu semua karena Jemi. Malaikat yang sudah membuat hidupnya kembali berwarna. Ia merasa jauh leb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD