Ciuman Gavin membuat Damasa tidak bisa bernafas. Di tambah lagi tangan suaminya sudah bergerilya di tubuhnya. Damasa merasakan gelanyar aneh namun menyenangkan. Dia tidak pernah merasakan hal ini sebelumnya. Selama ini juga dia tidak pernah dekat dengan laki-laki manapun. Pacar pertamanya adalah Gavin dan yang mencumbunya sekarang juga Gavin. "Vin." Lirih Damasa. Mereka bertatapan dengan nafas yang sama-sama memburu. Mata Gavin sudah berkilat penuh hasrat. Laki-laki itu kembali memanggut bibir istrinya. Betapa senangnya dia saat Damasa membalas ciumannya. Gavin meletakkan kedua tangan istrinya untuk merangkul lehernya. Mereka berciuman lebih dalam dan lebih dalam lagi. Seharusnya Damasa mendorong Gavin agar menyingkir dari atas tubuhnya. Namun sekarang dia pasrah menerima perlakuan