PART. 24 BUKAN RAHASIA

1415 Words

Zhai membawa piring kotor ke dapur. Ia melihat Runi, Bik Amah, dan Pak Arsad makan bersama. "Tuan." Bik Amah langsung berdiri dan segera mengambil gelas serta piring yang ada di tangan Zhai. "Pak Arsad, nanti panggil tukang urut. Runi harus diurut, jangan sampai menunggu lama. Takut kakinya terkilir dan bengkak." Zhai cara pada Pak Arsad. Agar memanggil tukang urut. Untuk mengurut Runi. Zhai berasal dari kampung, sehingga tidak anti dengan tukang urut. "Iya, Tuan." Pak Arsad menganggukkan kepala. "Runi tidak merasa demam?" Tatapan Zhai beralih pada Runi. "Tidak. Saya baik-baik saja." Runi meyakinkan Zhai kalau ia baik-baik saja. "Kalau demam bilang saja. Biar kita bisa ke rumah sakit untuk mengobati." Zhai tidak ingin sakit Runi berlarut-larut. "Iya, Tuan." "Bik, masih ada s

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD