“Aku yakin ada hal tertentu yang terlewati oleh kita,” ucap Rangga sekali lagi. Nina terdiam kembali. Ia sangat ingin mengetahui bagaimana caranya batu petuah ini kembali menyala agar bisa memohon padanya. Hingga tiba-tiba ia teringat buku-buku usang di toko Rangga. “Oia, buku-buku usang di tokomu itu bukannya mengulas semua mitos yang terjadi di Kota ini? Bukankah itu termasuk informasi dari batu petuah ini?” “Iya, kamu benar Nin! Semuanya pasti dijelaskan di buku tersebut!” seru Rangga dengan manik mata berbinar. “Besok aku akan membacanya isinya.” “Jadi selama ini kamu belum pernah membaca isi dari buku itu?” tanya Nina dengan mata membulat. Rangga mengangguk. “Iya, aku tidak tahu apa isinya. Aku sama sekali belum membacanya ....” Nina mengatupkan bibirnya dan kemudian tertawa. “Da