20. Pelakor
Sudah seminggu berlalu semenjak kedatangan Mas Reno ke rumah mbok dan meminta maaf padaku.
Semenjak itu hubungan kami sudah sangat membaik. Mas Reno ikut tinggal bersamaku di rumah mbok dan pakde. Keduanya sama sekali tidak keberatan dengan kehadiran Reno di rumah mereka. Mereka sudah menganggap Reno sebagai anak kandung mereka. Aku pun turut gembira mendengarnya.
“Mas, berangkat dulu ya?” Ujar Mas Reno, pamit untuk mengantar pakde dan mbok ke rumah sakit untuk kontrol kesehatan mereka.
“Iya, mas. Hati-hati di jalan.” Kataku sambil mencium punggung tangannya.
“Iya, dek. Kamu juga jaga diri di rumah ya...? Kalau ada apa-apa segera hubungi mas. Mas khawatir kalo kamu sendirian di rumah. Seharusnya kamu ikut saja tadi, sekalian mas mau kenalin kamu ke teman kerja mas.”
