Anne sedang berada di rak keperluan rumah tangga, ketika ia mendengar suara-suara yang membicarakan kedatangan Luke kembali ke kota mereka. Anne juga mendengar mereka mengatakan betapa berbedanya penampilan Luke sekarang. Ia bukan lagi pemuda miskin, seperti beberapa tahun yang lalu, akan tetapi melihat dari penampilannya mereka dapat melihat kalau ia sekarang sudah menjadi seorang yang sukses dan kaya raya.
Anne tertegun di tempatnya, tangannya yang hendak mengambil sabun cuci urung melakukannya, “Apakah Luke masih mengingatku dan membenciku?” Tanya Anne dalam hatinya.
Anne menggelengkan kepalanya, mengusir bayangan Luke dari kepalanya. Anne pun cepat-cepat mengambil sabun cuci dan juga sabun mandi, serta keperluan sehari-hari lainnya. Anne kemudian mendorong troly yang memuat barang-barangnya ke kasir. Di kasir, Anne harus antri dan pada saat antri itulah ada seseorang yang menyapa dirinya dengan nada mengejek.
“Kamu tahu tidak Anne, mantan kekasihmu, Luke sudah kembali ke kota ini dan ia kini bukanlah pemuda miskin, tetapi pria yang kaya raya. Pasti ayahmu sangat menyesal sudah menolak Luke menjadi kekasihmu.” Kata Joana, mantan teman Anne, mantan, karena setelah Anne dan keluarganya jatuh miskin tidak ada lagi yang mau berteman dengannya. Berbeda keadaannya pada saat ia dan keluarganya masih menjadi orang yang kaya raya dan terpandang, berlomba-lomba mereka semua menjadi temannya.
Anne hanya menyunggingkan senyuman tipis, ia enggan menanggapi ejekan dan hinaan dari orang-orang. Ia lebih suka diam dan mengabaikan apa yang dikatakan oleh orang-orang.
Anne merasa lega, gilirannya untuk membayar di kasir tiba, dengan cepat Anne maju ke kasir mengeluarkan beberapa lembar uang dari dalam dompetnya. Anne kemudian menenteng barang belanjaan dan memasukkannya ke dalam mobil pick up tua miliknya. Anne menyalakan mesin mobilnya dan kemudian menjalankannya dengan pelan menuju ke pondoknya.
Sementara itu, Billy merasa heran melihat Luke, yang tiba-tiba saja menepikan mobilnya di pinggir jalan dan kemudian ia mematikan mesin mobil. Billy menoleh ke arah Luke dan ia menelan kembali kalimat yang hendak meluncur dari mulutnya, ketika ia melihat raut wajah Luke menjadi begitu dingin dan tak tersentuh.
Mereka hanya diam saja di dalam mobil mewah milik Luke, entah apa yang ditunggunya, sampai mereka melihat sebuah mobil pick tua dengan catnya yang mengelupas. Billy melihat Luke mengemudikan mobilnya.
Luke melihat mobil yang dikemudikan oleh Anne melintas, ia pun langsung menjalankan mobilnya. Luke tidak tahu apa yang terjadi dengan keluarga McGreggor sekarang ini, semenjak terusir dari kota kelahirannya, ia dengan sengaja menghilangkan semua kontak orang-orang dari kota kelahirannya. Oleh karena itu ia menjadi terkejut, ketika di parkiran swalayan tadi, dilihatnya Anne ke luar dari sebuah mobil pick up tua.
Setelah beberapa saat mengikuti Anne di belakang mobilnya, Luke melihat mobil Anne mengeluarkan asap dan akhirnya mobil itu pun berhenti. Dilihatnya Anne turun dari mobil bututnya dan membuka kap mobilnya yang mengeluarkan asap.
Luke pun menepikan mobilnya dan berjalan ke luar dari mobil menuju ke tempat Anne berada. Luke menghampiri Anne yang sedang melongokkan kepalanya melihat mesin mobil tua miliknya yang mengeluarkan asap.
“Wah, sungguh suatu kejutan melihat Miss … ataukah sekarang sudah menjadi Mrs? Anne McGreggor naik mobil tua yang mogok. Ke mana perginya semua kemewahan dan kesombongan keluarga McGreggor.” Ejek Luke.
Anne merasakan ada seseorang yang berjalan ke arahnya dan tanpa membalikkan badannya pun Anne tahu, kalau pria yang berdiri tepat di belakangnya ini adalah Luke. Ia teramat sangat mengenal aroma parfum yang dikenakan oleh Luke dan juga aroma tubuhnya yang khas.
Anne yang terkejut mendengar nada suara Luke yang mencemooh dan mengejek kemalangan yang menimpa keluarganya. Anne tidak siap untuk bertemu dengan Luke dan menerima kemarahan juga hinaan darinya. Bagi Anne, hanya Lukelah satu-satunya pria yang ia cintai dari dulu sampai sekarang.
Kepala Anne membentur kap mobilnya yang terbuka dan Anne menahan rasa sakitnya, ia tidak mau Luke melihatnya mengaduh kesakitan dan menjadi senang karenanya.
Anne membalikkan badannya dengan gugup. Anne meremas ujung gaunnya yang lusuh dan warnanya yang sudah pudar, karena terlalu sering dijemur dan terkena sinar matahari. Ane menatap Luke dan ia menjadi takut melihat tatapan mata Luke yang sangat tajam dan roman wajahnya yang memancarkan kemarahan.
Dengan suara yang pelan dan ragu Anne menyapa, “Hello, Luke!. Sudah lama sekali bukan kita tidak bertemu dan sepertinya sekarang roda berputar. Lihatlah penampilanmu sekarang ini melambangkan kesuksesan, sementara diriku..?” Anne pun tertawa kecil dan menatap ke arah gaun yang dikenakannya membandingkan dengan pakaian yang dikenakan oleh Luke.
Anne dengan ragu mengulurkan tangannya untuk mengajak Luke bersalaman. Selama beberapa saat tangan Anne berada di udara, Anne menurunkan kembali tangannya, ia menyadari kalau Luke tidak mau bersalaman dengannya.
Anne menahan air matanya yang hendak turun, ia merasa terluka dan terhina dengan penolakan Luke barusan. Anne kemudian berbalik lagi untuk memeriksa mesin mobilnya, ia pun juga bisa seperti Luke yang bersikap dingin dan mengabaikan kehadirannya.
Luke merasa geram, beraninya Anne mengabaikan dirinya dan berbalik begitu saja. Luke menarik lengan Anne agar kembali berbalik menghadapnya, “Saya tidak suka kamu mengabaikan saya. Bagi saya, kamu itu hanyalah wanita yang patut dikasihani.” Kata Luke, ia kemudian mendorong Anne dengan kasar hingga terjatuh dan kepala Anne membentur besi pada mobil pick up-nya.
Luke berbalik dan berjalan kembali masuk ke dalam mobilnya, sementara itu. Billy menatap tidak percaya dengan apa yang sudah dilakukan oleh Luke kepada wanita itu. Billy dapat melihat wanita itu memegang keningnya yang ternyata terluka dan berdarah. Wanita itu meneteskan air matanya yang dengan cepat dihapusnya.
Luke masuk ke dalam mobilnya dan menutup pintu mobilnya dengan kasar, hingga menimbulkan bunyi yang nyaring. Ia, kemudian menyalakan mesin mobilnya dan ketika melewati wanita tadi, Luke dengan sengaja membunyikan klakson dengan nyaring.
Billy tidak menyangka Luke bisa bersikap sekasar itu kepada seorang wanita. Sungguh , ia tidak mengenal kepribadian Luke sekarang ini, ke mana semua sikap baik dan ramahnya kepada wanita?. Mengapa semua sikap ramah dan lembutnya tidak berlaku untuk wanita tadi.
Setelah beberapa saat yang terasa tegang di dalam mobil, Luke membuka suaranya, “Aku tahu, kau pasti merasa heran dan marah dengan perlakuanku kepada wanita tadi, tetapi percayalah, aku memiliki alasan yang sangat kuat untuk berlaku demikian dan aku tidak dapat menceritakannya kepada kamu.” Kata Luke.
“Baiklah, aku mengerti. Kau mungkin mempunyai alasan yang mendasari perbuatanmu tadi, tetapi tidakkah kau tahu, kalau apa yang kau lakukan tadi teramat sangat kasar dan kau memang benar, aku tidak menyukai kelakuanmu tadi.” Sahut Billy.