Menghilangkan Ilmu

1101 Words
Menarik dagu Lia mencium bibirnya lembut membuatnya membalas ciuman tersebut dengan tidak kalah lembutnya, tidak ada sesuatu hal lebih selain ciuman bibir dimana bahkan tidak ada remasan atau apa pun itu pada tubuh Lia. “Aku jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu, sayang” membelai pipi dan juga bibir Lia perlahan “apa kamu menyukai pria tua itu?” menatap Lia lembut “apa aku punya kesempatan untuk mendapatkanmu?.” Lia mendorong tubuhnya sedikit menjauh “Scott sadarlah kamu adalah kekasih anakku Kia.” “Kamu sudah ganti baju, ikut denganku.” Scott menggandeng tangan Lia menuju keluar rumah dengan tidak lupa mengunci seluruh pintunya, Lia ingin menolak tapi tidak mau menjadi perhatian dari tetangganya jadi hanya bisa pasrah dengan apa yang Scott lakukan. Lia sendiri tidak tahu akan dibawa kemana oleh Scott dan bahkan dirinya tidak membawa ponsel atau apa pun itu untuk komunikasi dengan keluarganya tapi satu hal yang Lia tahu dimana Scott tidak akan berbuat macam – macam dengannya. “Lia, perkataan aku benar adanya mengenai perasaanku” Scott melirik Lia sekilas “kenapa kamu tidak menggunakan dalaman membuatku frustasi.” “Apa kamu melakukan hubungan dengan anakku?” Lia tidak menghiraukan perkataan Scott “kamu mencintai Kia, bukan?.” Scott menggelengkan kepala “aku hanya ingin menikmati tubuhnya” Lia membelalakkan matanya “aku berada dekat rumahmu dari kemarin dan rumah sampingmu penuh dengan hawa tidak enak dari sana aku yakin terjadi sesuatu denganmu dan sekarang aku membawamu ketempat dimana untuk menyembuhkanmu.” “Bagaimana kamu bisa merasakan?” Lia terkejut dengan perkataan Scott “aku dulu pernah tinggal dengan orang yang paham ilmu begituan.” Lia menyandarkan diri di kursi mobil dimana tidak berniat untuk membuka suara atas apa yang Scott pelajari mengenai ilmu begituan, memilih menatap sekitar dimana jalan yang dituju mobil sedikit jauh dari rumahnya. Lia tidak peduli karena badannya terlalu lelah atas apa yang Manoj lakukan dari kemarin, genggaman tangan yang dilakukan Scott membuat Lia memandangnya bingung tapi ternyata Scott hanya menggenggam tangannya tidak lebih. Mobil berhenti disalah satu apartemen membuat Lia sedikit bertanya tentang apa yang akan mereka lakukan disini, memandang Scott yang melihat kebelakang seakan mengambil sesuatu lalu menggunakannya pada Lia setelah melepaskan sabuk pengaman. “Aku tidak mau pria – pria itu memandang rendah pada dirimu dan juga menjadikanmu objek fantasi.” Scott keluar dari mobil meninggalkan Lia yang masih bingung, membuka pintu Lia dan memintanya untuk keluar juga. Scott merapikan jaket yang Lia gunakan dengan menggenggam tangannya erat seakan menegaskan bahwa Lia adalah miliknya, pria yang berusia lebih muda darinya ini sangat dewasa dan pantas saja putrinya menyukai pria ini. Scott membawa Lia menuju lift dan memencet tombol angka lantai dua puluh, Lia hanya diam tidak bersuara sama sekali karena tidak tahu apa yang Scott lakukan bahkan saat sudah berada dalam unit tempat tinggalnya. Lia menatap sekeliling dimana bukan apartemen sederhana tapi sangat lengkap didalamnya bahkan dapurnya menggoda Lia untuk melakukan sesuatu, membelai kitchen set milik Scott dengan tatapan bersinar pelukan dari belakang membuat tubuh Lia menegang dimana ketakutan masih menyelimuti dirinya atas tindakan Manoj. “Aku tidak akan berbuat lebih jika kamu tidak membuka jalan” meski begitu Scott mencium bagian belakang dari tubuh Lia membuat dirinya mengeluarkan suara desahan “aku akan selalu bilang kalau mencintaimu.” Lia melepaskan pelukan Scott “aku punya suami dan usiaku lebih tua darimu” berbalik memandang Scott. “Kalau pun kamu bercerai dimana aku siap untuk bersamamu atau kamu lebih memilih pria tua itu?” Scott melangkah ke lemari es mengambil minuman “salah satu cara menghilangkan ilmu itu adalah dengan melakukan hal yang sama.” Lia tertawa mendengarnya “baiklah nanti aku akan melakukan dengan papanya Kia.” Scott menggelengkan kepala “tapi denganku karena aku mempunyai doa – doanya.” Lia tersenyum dengan perkataan Scott karena bagaimana bisa mengatakan hal seperti itu “hanya akal – akalanmu saja karena dimana – mana yang bisa menghilangkan adalah pasangan sah bukan orang lain.” Scott mengangkat tangannya mendengar kata – kata Lia “terserah.” Berjalan meninggalkan Lia menuju kesalah satu ruangan, Lia hanya menatap dalam diam atas apa yang Scott lakukan. Meninggalkan dirinya seorang diri ditempat seperti ini, memilih tidak peduli dengan menatap dapur yang ada ditempat Scott dengan pandangan bersinar secara pelan membuka lemari es melihat isinya dan akhirnya memutuskan untuk memasak sesuatu. Lia tidak menyadari jika Scott berada dibelakangnya memperhatikan setiap gerakannya saat memasak, pakaian Lia yang tipis dari awal sudah membuat p***s Scott berdiri dan ingin memasukinya. “Sejak kapan kamu disini?” Lia terkejut karena Scott duduk tenang didekatnya sambil menggerakkan gelas “maaf lancang menggunakan dapurmu.” Scott menggelengkan kepala berdiri dan melangkah kearah Lia membelai pipinya pelan “bukan masalah besar aku suka pemandangan ini karena kamu istri yang sangat sempurna” mencium bibir Lia lembut. Lia mendorong tubuh Scott pelan “hentikan semuanya aku ini ibu dari orang yang kamu cintai.” Scott menggelengkan kepala “kami tidak memiliki hubungan apa pun selain ranjang” Lia membelalakkan mata mendengarnya “daripada kamu bersama pria tua itu bukankah lebih baik dengan pria muda seperti aku.” Lia tertawa mendengarnya “lebih baik lagi aku bersama suamiku dibandingkan kalian berdua.” Scott melangkah ke tempat Lia memasak tadi tidak menghiraukan perkataannya dimana terdapat masakan yang sangat dirinya sukai, memandang Lia penuh perasaan dan Lia sendiri terkejut dengan tatapan Scott yang seperti ini. Lia mendekati Scott ingin bertanya tapi yang didapat adalah Scott memeluknya erat dengan memegang wajahnya menggunakan kedua tangan diciumnya bibir secara lembut bahkan sekali lagi Lia terlena atas apa yang Scott lakukan saat ini, ciuman Scott turun ke leher dijilatinya setiap inch dari leher Lia, remasan di p******a mulai terasa karena pakaiannya yang tipis ini. Lia merasa badannya diangkat oleh Scott dan meletakkannya di meja makan tanpa melepaskan ciuman mereka, Scott sudah memasukkan tangannya di dalam pakaian Lia dan karena terlalu menghalangi Scott merobek pakaiannya membuat Lia membelalakkan matanya namun Scott tidak peduli, jemari Scott keluar masuk di v****a Lia dimana ciuman Scott turun kebawah hingga v****a lalu dijulurkan lidahnya bermain di bibir v****a Lia membuat sang pemilik mengeluarkan suara desahan yang sangat keras. Permainan lidah dan jemari Scott semakin dalam namun saat Lia akan mencapai klimaks Scott menarik diri dan langsung membuka celananya membuat mata Lia membesar karena p***s Scott sangat panjang dibandingkan Gio apalagi Manoj, namun tetap sama dengan Manoj dimana tidak bersunat. Scott mengarahkan penisnya ke bibir v****a membuat Lia memejamkan matanya bahkan tangan Lia meremas payudaranya agar tidak terlalu takut, Scott mencium bibir Lia lembut menghilangkan gugupnya. “Kamu hanya milikku, hanya milikku sampai kapan pun dan ini untuk menghilangkan perbuatan pria tua itu agar kamu melupakannya.”
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD