Yura merasa sedang diikuti. Langkah kakinya diperlambat agar Yura tahu, siapa yang sedang mengikutinya sejak tadi. Yura melirik sedikit dan melihat lelai itu yang berjalan dibelakangnya. "Ah menyebalkan sekali. Kenapa pake ngikutin segala." Batin Yura terus mengumpat penuh percaya diri. Akhirnya Yura berhenti dan membiarkan lelaki yang bernama tangguh itu melewatinya lebih dulu. Benar saja, Tangguh hanya melewatinya tanpa menyapa sedikit pun. Tidak ada lirikan dan senyum manis seperti kemarin ia bertemu di mini market. Sungguh aneh sekali! Yura terus mengumpat dalam hatinya. "Lewat doang? Kenapa gak nyapa kayak kemarin? Padahal kemarin baik banget, pak emau beliin mainan bua Ares segala? Sekarang kayak gak kenal? Dasar manusia aneh! Beda jauh sama Pak Davian." Yura terlihat kesal dan s