Bab 29

1003 Words

Ketika Sirin membuka mata, dilihatnya Alita sudah berseragam rapi. Temannya itu sedang bersolek di depan cermin. “Bangun, Rin, bangun,” kata Alita yang menyadari bahwa Sirin tengah menatapnya tak fokus. Alita tahu bahwa Sirin masih mengantuk. “Jam berapa sih, ini?” tanya Sirin dengan suara serat khas orang yang baru bangun tidur. “Setengah enam kurang lima,” jawab Alita mengumpulkan setengah rambutnya jadi satu, mengamati penampilannya, lalu mengurungkan niat untuk menguncirnya. Dia terlihat bingung menentukan mau diapakan rambutnya hari ini. “Mandi, sana.” “Lo semangat banget sih, mau ke sekolah.” “Iya lah. Kan ketemu Zidan,” kata Alita tersenyum lebar. “Lo juga harusnya semangat dong. Kan bakal ketemu sama Pandu,” tambahnya menggoda Sirin. “Apaan sih, bawa-bawa Pandu segala.” “Y

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD