Hari demi hari berlalu. Hari ini, jadwalnya Ivy akan memeriksakan kandungannya yang kini sudah memasuki akhir dari trimester pertama. Kenan berjanji akan menemaninya, karena Ivy sendiri sudah izin untuk berangkat terlambat hari ini.
Ivy tahu, hanya dirinya di sini yang antusias melakukan pemeriksaan itu. Sedankan Kenan, sejak pagi tadi kelihatan seperti tidak fokus dan tak bersemangat meski hari ini ia akan melihat anaknya. Dan jujur, itu sedikit mengganggu bagi Ivy. Namun, bukankah Ivy memang harus membiasakan diri dari sekarang?
“Nanti pulang jam berapa? Ada lembur?” tanya Ivy. Ia berniat mengajak Kenan makan di luar jika suaminya itu tidak lembur.
“Hmm pekerjaanku hari ini cukup banyak. Apalagi paginya aku harus berangkat sedikit telat. Jadi aku nggak bisa janji bisa pulang cepet,”
