Ivy baru saja selesai mengeringkan rambutnya dengan hairdryer, saat pintu kamar mandi terbuka. Ia memutar bola matanya malas saat melihat kehadiran pria yang berstatus sebagai suaminya tersebut. Kenan baru saja mandi. Ia menggosok rambutnya yang masih basah dengan handuk sambil mendekat ke arah Ivy. “Kenapa, sih? Kesel gitu mukanya. Kan kita mau jalan,” tanya Kenan. “Ya kamu pikir aja sendiri!” kesal Ivy. Memang, apa yang Kenan lakukan tadi bukanlah sesuatu yang bisa membahayakan janin Ivy. Namun, lelaki itu benar-benar tidak bisa menahan hasratnya secara penuh. Meski tidak sampai pada permainan panas yang Ivy takutkan, tetapi tangan Kenan seolah bekerja secara maksimal membuat Ivy kewalahan. “Iya deh, maaf,” ungkap Kenan sambil menatap Ivy gemas. Ia usak rambut hitam panjang istrinya