‘Sepertinya aku kenal tubuh itu. Tapi takut salah ah. Dari pada tuan jadi berharap banyak, lebih baik aku tidak cerita. Tapi itu pasti Titiek kok. Dia itu Titiek. Tapi bagaimana aku bilang sama tuan ya?’ Hamid pura-pura melihat ponselnya di atas setir, lalu dia jepret dua kali postur tubuh perempuan yang dia yakini Titiek. Lampu berganti hijau. Motor yang diyakini Hamid sebagai Titiek melaju cukup cepat dan belok kiri di jalan yang hanya cukup untuk motor. Sedang Hamid harus lurus terus karena tidak mungkin dia belok kiri, mau ke mana? Jalannya tak bisa dimasuki mobil. ≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈≈ ‘Aku nggak tahu, ini tembusnya ke mana. Yang penting aku selamat dulu, aku yakin pak Hamid kenal tubuhku walau dari belakang sekali pun.’ Tya memang sengaja melarikan diri begitu dia lihat Hamid meng