Sesil menggoyangkan kepalanya, berusaha menghalau bayangan masa lalu yang hendak mengusik. “Ce, aku kepengen ke atas dulu ya Ce. Aku tinggal Cece sendirian di unit nggak apa, kan? Rasanya Ko Michael juga nggak lama lagi bakal sampai rumah kan?” kata Sesil. “Mau berenang ya Sil?” alih-alih menjawab, Bianca malah balik bertanya padanya. Sesil mengangguk dan berkata, “He eh, Ce.” “Ini sudah cukup malam lho Sil,” kata Bianca. Bola mata Sesil berputar, mencari alasan yang dirasanya paling tepat. “Eng..., kan kepengen sekalian menikmati langit Singapura di malam hari. Dari kemarin pas datang, belum kesampaian soalnya. Cece nggak apa kan, aku tinggal dulu?” Sesil memberi alasan. D