“Auw! Dev! Sudah dong! Jangan gelitikin aku terus!” pada akhirnya, Mashanda yang kalah. Devanno jadi kasihan. Maka, dihelanya tubuh Marshanda, didekapnya erat. “Kangen banget sama kamu Sha,” bisik Devanno. “Dev, lepas dong! Enggak enak. Ini di tempat umum. Nggak sopan, tahu!” tegur Marshanda. Perlahan, Devanno mengurai dekapannya. Meskipun, hatinya tidak rela sebetulnya. “Kita jalan ke arah sana?” tanya Devanno. “Ayo,” sahut Marshanda. Beberapa langkah mereka berjalan, Marshanda menghentikan langkahnya secara tiba-tiba. “Hei, ada apa Sha?” tanya Devanno, yang terkage