Sweet Sinner | 3.2

2390 Words

     Selalu saja pertengkaran kecil ikut andil dalam kebahagiaan Evelyn. Ia merasa senang jika kedua putrinya masih berada di rumahnya, terutama asap dari aroma makaroni panggang telah siap menusuk hidung dan memanjakan lidah Evelyn dengan rasanya yang benar-benar biasa, sama sekali tidak bisa dibanggakan memang. Tapi Helen ataupun Ellen mereka sama memiliki empati, penuh kasih sayang walaupun terkadang keinginan mereka tak bisa dicegah terutama saat keduanya ingin melanjutkan pendidikan S2 di Los Angeles. Suka atau tidak Evelyn harus memenuhi beberapa permintaan kedua putri kembarnya, termasuk berpisah sampai sekolah mereka selesai,      "Ayo siapa yang ingin menyuapiku?" Tawaran Evelyn sama sekali tidak mengecoh pertengkaran Helen dan Ellen mengenai pria Asia yang akan datang.      Eve

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD