When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Selalu saja pertengkaran kecil ikut andil dalam kebahagiaan Evelyn. Ia merasa senang jika kedua putrinya masih berada di rumahnya, terutama asap dari aroma makaroni panggang telah siap menusuk hidung dan memanjakan lidah Evelyn dengan rasanya yang benar-benar biasa, sama sekali tidak bisa dibanggakan memang. Tapi Helen ataupun Ellen mereka sama memiliki empati, penuh kasih sayang walaupun terkadang keinginan mereka tak bisa dicegah terutama saat keduanya ingin melanjutkan pendidikan S2 di Los Angeles. Suka atau tidak Evelyn harus memenuhi beberapa permintaan kedua putri kembarnya, termasuk berpisah sampai sekolah mereka selesai, "Ayo siapa yang ingin menyuapiku?" Tawaran Evelyn sama sekali tidak mengecoh pertengkaran Helen dan Ellen mengenai pria Asia yang akan datang. Eve