"Ternyata si Benny itu lebih mementingkan proyek dari pada Kamu, Sayang..." Atala terdengar geram. Vita mengusap lengan Atala dengan lembut. "Sabar Sayang... Mungkin Benny pergi karena Kita sudah berada di sini." Hibur Vita. "Iya nih, Papa.... Mas Benny itu sayang banget sama Tita." Tita mengerucutkan bibirnya. "Kamu itu dibutakan dengan cinta, Sayang. Kamu gak melihat mana cinta yang tulus buat Kamu. Malah Papa merasa, Salman tulus mencintai Kamu..." Jelas Atala. "Ish Papa... Kok malah bawa-bawa Bang Salman sih?" Tita makin merajuk. "Iya, Mama juga lihat begitu. Waktu pernikahan Kamu, Dia terlihat sedih namun Dia berusaha bahagia demi kebahagiaan Kamu. Malah Mama dengar dari Tito, Salman udah buka cabang Cilok Tita yang ke tujuh." Jelas Vita. "Ya Allah... Alhamdulillaah... Bang Salm