"Uhuk." Tita tersedak makanan yang sedang Dia kunyah. Vita langsung menghampirinya dan mengusap punggung Tita. Tita juga segera meminum air. "Tito jangan kelewatan dong." Tegur Vita. "Aku ngomong fakta, Ma. Tita itu punya asisten di gerobak ciloknya. Ganteng, atletis. Kayaknya nih orang bukan Orang biasa." Kata Tito. "Emang kapan, Abang lewat ke tempat gerobak Aku?" Tanya Tita setelah merasa lega. "Beberapa hari yang lalu. Aku melihat Kamu dipeluk sama Dia. Di taman gak jauh dari Rumah Sakit A. Tapi sayangnya Aku belum berhasil menemukan jati diri Dia. Siapa Dia?" Jelas Tito. Vita mendelik. "Kamu...? Pelukan sama laki-laki?" Vita tak menyangka. Di dalam Keluarga Besar Mereka gak ada istilah pacaran apalagi sampai peluk cium. Kalau merasa sudah cocok langsung menikah. "Gak... Gak Ma.