[32]

1481 Words

Bryan memijat pelipisnya seraya menghela berkali-kali. Cangkir kopi yang ada di depannya, sudah ketiga kali diganti oleh asistennya. Dan ketiganya, selalu tanpa sisa. Tak mungkin ia minta gelas ke empat. Selain karena ini sudah jelang malam, terlalu banyak mengonsumsi kopi pun tak baik untuk kesehatan. Tapi mau bagaimana lagi jika kopi adalah salah satu pereda stress yang melandanya akhir-akhir ini. “Pak Bryan.” Suara ketukan di pintu beriring dengan suara si asisten memanggil. Membuat Bryan meninggalkan sejenak pekerjaannya. Padahal sebentar lagi ia selesai mengoreksi bagian humas yang menangani staf serta urusan yang berkaitan dengan kelengkapan di hotel. “Masuk,” katanya pelan. Dasinya sudah ia lepas sejak makan siang. kancing kemejanya juga sedikit tak beraturan tapi Bryan tak pedul

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD