“Kita sudah sampai,” kata Justin sembari mengenakan kacamata penghalau terik mentari. Cukup menyengat dan tampaknya udara di Manhattan memang ada di titik tertinggi. Meski belum mengalahkan Yazeran, tapi tetap saja Justin membutuhkan kacamata hitam yang biasanya ada di dashboard mobil. Bangunan berlantai tiga, tampak megah menyambut mereka. gerbang hitam tinggi menjulang sebagai penanda, jika orang luar tak bisa sembarangan memasuki area ini. Pos penjaga yang terlihat kosong tapi ada sebuah mobil di dalamnya. Satu-satunya yang kentara jika bangunan ini berpenghuni adalah mobil yang tampak bersih dibanding sekitarnya. “Tempat apa ini?” tanya Harvey dengan sorot curiga. Sedikit membenahi cardigannya lantaran menurut Harvey, bangunan ini menyeramkan. “Kau membawaku ke tempat uji nyali?” “B