Harvey meletakkan cangkir kopinya dengan perlahan. Suasana yang tenang serta iring musik jazz lembut sebagai peneman menikmati kopi malam ini benar-benar sesuai. persis seperti apa yang Karen beritahu mengenai Café Anomali; menyenangkan untuk digunakan sebagai tempat pereda stress. Meski Harvey meyakini, akar masalah stress haruslah dihadapi segera. Agar tak berlarut dan membuat pikiran kalut. “Kau yakin tak ingin makan malam?” tanya pria yang sejak tadi memerhatikan Harvey. Mulai dari kedatangannya sampai duduk dan menikmati kopi bagian gadis itu. “Tidak,” tukas Harvey segera. “Atau … sebenarnya kau yang lapar?” Bryan tertawa. “Kurasa begitu. Tapi tak masalah, aku bisa makan malam sendiri.” “Bisakah mengajakku dengan cara yang lebih masuk akal? Jika memang lapar, katakan yang sebenar