Ammar mengendarai motornya dengan gamang. Motor tua milik almarhum kakeknya. Hingga saat ini, ia tak pernah membeli motor baru. Alasannya cuma satu, buang-buang uang kalau masih bisa memakai yang lama. Iya kan? "Ke mana lagi dia?" "Biarin aja lah." Ibunya tak mau pusing. Yang penting, anaknya mau pulang kembali ke rumah pun cukup lah. Sementara itu, motor yang dikendarai Ammar bergerak menanjak jalanan sempit di mana kiri dan kanannya adalah sawah. Sampai ia tiba di sebuah bangunan yang tampak tua tapi sudah direnovasi total. Sudah aman untuk ditempati. Bahkan menjadi markas orang-orang di kampungnya yang ingi menggelar musyawarah. Ia memarkirkan motornya. Ibu-ibu langsung menyambut kedatangannya. Dibalik segala hal jelek yang diketahui okeh masyarakat tentang Ammar yang katanya athei