Usai dirawat dan pemeriksaan akan keluar beberapa hari setelahnya. Nabila sudah diperbolehkan pulang hari ini. Tapi yang bisa menemani hanya Upik, Ammar dan Omanya. Yeaah ada banyak asistennya juga. Tapi terbantu dengan keberadaan Ammar yang bisa membantu Nabila duduk di kursi roda. Omanya melirik ke arah Ammar. Sudah sejak dulu suka dengan kepribadian Ammar yang legendaris karena bisa mengobrol apa saja dengan orang-orang diusia berapa pun. Kelebihan yang mungkin tidak dipunya banyak orang. "Si Ammar itu sudah punya pacar belom?" ledek Omanya. Nabila terkekeh. Upik yang mendengar juga tertawa. Ammar? Ada di ruang tamu bersama para asisten. Mereka sudah tiba di apartemen Nabila. Cukup besar untuk ukuran tinggal sendirian. "Gak usah jodoh-jodohin Nabil sama Ammar deh, Oma." Upik tertaw