Kriiiiing kriiiiing….
Dering alarm mengejutkan Nona. Ia segera bangun dan duduk. Menatap ke sumber suara yang berasal dari ponsel Daffin. Daffin juga baru bangkit bangun. Keduanya sama sama duduk dan bertukar pandang.
Daffin segera mengalihkan pandangan seakan tidak ingin melihat wajah Nona dengan raut tidak bersahabat, lalu mematikan alarm.
Huh… Daffin masih ngambek soal semalam. Nona menghela nafas. Sekilas ia menyapu kulit lengan dengan telapak tangan. Dinginnya lantai membuat tubuhnya kedinginan, ditambah suhu AC yang rendah.
Tak lama Daffin mendapat telepon dari kantor yang mengingatkan kalau ia ada pertemuan penting pagi itu sehingga harus lebih awal berada di kantor.
“Aku mau ke kantor,” ucap Daffin sambil menuruni ranjang, lalu masuk ke kamar mandi setelah menyambar
