38. Sendiri Menunggu yang Tak Pasti

1241 Words

Cinta datang tepat waktu ke Kafe mentari pada pukul delapan malam. Dia berharap kalau Frans sudah ada di sana. Namun harapannya pupus ketika belum melihat Frans di sana. Cinta mengalah. Dia duduk di bangku nomor lima. Dia memakai pakaian kasual yang cenderung panjang karena malam itu angin yang berembus terasa agak dingin di tubuh Cinta. Gadis itu memesan satu cangkir Cappucino. Sesekali Cinta memeriksa ponselnya sembari menunggu pelayan datang untuk mengantarkan Cappucino pesanannya. Pandangannya mengedar melihat ke segala sudut ruangan untuk memastikan kalau Frans sudah datang. Raut wajah Cinta seketika berubah menyiratkan sedikit rasa resah. Karena Frans tak kunjung datang juga sampai Cinta menghabiskan setengah cangkir Cappucino-nya itu. ‘Frans ke mana sih? Apa dia masih di kantor?

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD