12. Hubungan Semu

1587 Words
Nada pulang menggunakan angkot menuju kosnya. Karena siang itu Nada tidak ada jadwal kuliah di kampus. Dia merasa senang karena Frans Hutama memberikan beberapa bungkus lauk untuk makan malam Nada. Siang itu, Nada yang tengah berada di dalam angkot melihat ke arah luar jendela. Dia melihat gedung-gedung yang menjulang tinggi dan dia juga beberapa pedagang yang berada di tepi jalan. Ada keinginan yang mencuat dalam hati Nada untuk mencari pekerjaan paruh waktu demi meringankan ayahnya dalam membiayai hidup Nada selama Nada masih kuliah. Sehingga Nada memutuskan untuk mencari pekerjaan paruh waktu setelah beristirahat sejenak di kosnya. Nada tidak pernah menyesali apa yang sudah menjadi takdir hidupnya. Dia dibesarkan oleh kasih sayang sang Ayah yang merangkap menjadi Ibu untuk gadis itu. Dia dirawat dengan baik, dididik, dan dibesarkan hingga seperti sekarang ini. Nada sudah kebal dengan sesuatu yang disebut hinaan. Namun itu semua tidak pernah menyurutkan semangatnya. Setelah sampai di kos dan beristirahat beberapa saat. Nada mulai bergegas memberanikan diri untuk mencari pekerjaan paruh waktu ke tempat-tempat yang biasanya dia kunjungi. Ke konter pulsa, ke warung jus, ke toko atau minimarket, hingga ke tempat makan yang biasa menjadi langganannya. Akhirnya salah satu dari tempat yang dikunjungi Nada itu, mau menerimanya sebagai pekerja paruh waktu. Tentunya upah yang didapatkan tidak terlalu banyak, tapi cukup lumayan untuk meringankan beban Alfian—Ayah Nada. “Mulai besok aku mulai bekerja paruh waktu. Aku harus bisa memanajemen waktu! Semangat! walaupun di kampus selalu diganggu sama geng Mawar Merah tapi nggak akan membuatku berputus asa!” dengan semangat Nada sangat bersyukur karena salah satu dari tempat yang dia tuju ternyata menerimanya menjadi salah satu pegawai paruh waktu. *** Seorang pemuda tengah duduk sambil menopang dagunya di atas meja makan, saat sore menjelang petang. Dia terlihat cemas dan memikirkan sesuatu hal yang membuatnya menjadi galau. “Frans, kamu udah pulang?” Nyonya Mieke—ibunda dari Frans menyapa putranya yang kepergok tengah melamun. “Mama? Katanya mau ketemu sama kolega dari Australia?” “Iya, kan nanti malam! Makanya tadi mama coba menghubungi kamu tapi nomornya nggak bisa dihubungi! Jadi Mama menghubungi Cinta. Dia sudah menyampaikan sama kamu, ya?” Nyonya Mieke duduk di samping putranya. “Udma, Ma tadi siang. Makanya Frans pulang lebih awal setelah selesai meeting tadi.” “Ya udah mendingan sekarang kamu siap-siap aja! Nanti jangan lupa kamu jemput Cinta lebih awal! Biasanya kalau cewek itu kan dandanya suka lama, biar nggak telat ke acara resepsi! Pokoknya kamu datang jemput Cinta lebih awal, ya! Mama minta tolong banget sama kamu! Kalau perwakilan keluarga kita nggak datang rasanya Mama melewatkan momen penting begitu saja.” wajah Mieke terlihat mengiba. “Iya, Ma!” mau tidak mau Frans harus mau. Karena salah satu hal yang tidak bisa Frans tolak adalah permintaan sang Mama. “Nah kalau gitu kan Mama udah lega sekarang! Udah sana mandi! bersihkan tubuh kamu dan bersiap ke rumah Cinta!” Nyihya Mieke tersenyum dan menepuk bahu Frans. Pemuda itu membalas senyuman hangat kepada mamanya. Walau yang terjadi sebenarnya tidak seperti kelihatannya. Hatinya berkecamuk karena pada akhirnya dia akan pergi berdua dengan Cinta. Gadis yang dianggap menyebalkan dan otoriter. *** Cinta yang baru saja selesai mandi. Saat ini tengah duduk di depan meja riasnya. Sesaat setelah dia memakai toner dan pelembab wajah, dia berpikir untuk dandan sesederhana mungkin. Agar tidak mau terlihat istimewa di depan Frans. “Maaf-maaf aja, ye! Aku nggak mau dandan terlalu cantik kalau hanya pergi ke sebuah resepsi pernikahan sama seseorang yang menyebalkan seperti Frans! Sampai detik ini aku nggak bakal bisa lupa dengan kebodohan yang sudah dia lakukan! Rasanya aku ingin balas dendam sama si Frans! Hmmm ... Mungkin aku bakal cari informasi tentang pacar Si Frans! Aku juga bakal bikin dia sama pacarnya itu putus seperti hubungan aku sama Dimitri!” Cinta menatap wajahnya di cermin sembari menyeringai. Cinta yang begitu marah kepada Frans membuat gadis itu ingin balas dendam. Walau kesepakatan di antara mereka tetap berjalan. Hal itu tidak menjamin kalau hubungan mereka tidak melangkah ke pelaminan. Cinta yang tengah berganti pakaian mendengar suara ketukan pintu yang tidak lain adalah Hanifah—mamanya. “Cinta! Apa persiapannya sudah selesai? Frans udah nunggu di bawah!” suara lembut seorang ibu kepada anak gadisnya terdengar menenangkan hati Cinta yang sebelumnya sempat memanas. “Iya, Mak tunggu sebentar! Sepuluh menit lagi Cinta turun untuk menemui Frans!” Cinta masih harus menata rambut serta memakai sepatu. “Ya udah Mama tunggu di bawah, ya!” Hanifah berlalu dari sana untuk menemani Frans yang tengah menunggu Cinta di ruang keluarga. Cinta sudah memeriksa tas dan barang bawaannya. Tidak lupa dia mengenakan highheels yang membuat tubuhnya terlihat tinggi semampai. Balutan dress berwarna merah membuatnya terlihat berkarakter. Style yang dikenakan Cinta seakan-akan menjadi identitasnya. Dia adalah perempuan mandiri, smart, tangguh, dan ambisius. Itulah mengapa Cinta sulit untuk berdamai dengan situasi dan keadaan saat ini. Hal itu membuat Frans beranggapan bahwa Cinta adalah wanita yang otoriter dan mau menang sendiri. Walaupun Cinta menjadi salah satu desainer muda berbakat dan ternama di tanah air. Namun Frans tidak memasukkan nama Cinta pada list wanita idaman sebagai calon pendamping hidupnya. Itulah alasannya kenapa Frans dan Cinta ingin mengakhiri drama pertunangan mereka. Karena memang masing-masing sama sekali tidak pernah menaruh hati satu sama lain. Walau takdir justru mempertemukan mereka dan memaksa mereka mengikuti alur kenyataan yang ada. *** Frans yang tengah berbincang dengan Hanifah juga Juliana di ruang keluarga merasa terkejut melihat kedatangan Cinta yang terkesan tiba-tiba. ‘Banyak yang bilang kalau permata cinta itu cantik dan menjadi idaman pria. Tapi kenapa gue nggak bisa untuk membuka hati dan mengakui kalau Cinta itu cantik seperti kata orang-orang. Karena menurut gue, Si Cinta itu nggak masuk kriteria cewek idaman gue. Ya Tuhan! Gimana caranya? Supaya kita bisa terbebas dari ikatan pertunangan ini?’ batin Frans setelah menatap Cinta yang berdiri di hadapannya. “Kalau kamu udah siap langsung berangkat aja sayang!” Hanifa mengingatkan putrinya—Cinta. “Udah siap dong, Ma! Yuk, Frans kita langsung berangkat aja!” ajak Cinta tanpa basa-basi. “Ya udah Tante. Frans sama Cinta berangkat dulu ke resepsi.” Frans mengulas senyum ke arah Hanifah dan juga Juliana. “Ma, Cinta berangkat dulu, ya!” Cinta mencium punggung tangan ibunya dan tersenyum ke arah adiknya. Mereka pun melenggang. Pasangan itu terlihat sangat serasi dengan saling Jalan berdampingan. “Jangan lupa tentang kesepakatan kita! Harus terlihat harmonis di depan keluarga kita!” bisik Cinta kepada Frans sebelumnya. Sehingga mereka terlihat begitu harmonis serasi bagai seorang putri dan pangeran yang dipenuhi cinta kasih. Padahal yang sebenarnya terjadi mereka tak ubahnya seperti musuh bebuyutan. *** Saat ini mereka tengah berada di dalam mobil sedan yang dikendarai oleh Frans. Sepanjang perjalanan tidak ada obrolan di antara mereka. “Sampai kapan sih kita bakal berpura-pura seperti ini di depan keluarga kita?” Frans memulai obrolan. Dia merasa bersalah kalau terus-terusan membohongi kedua orang tua mereka dengan bersikap seakan-akan baik-baik saja. Hal itu tak ubahnya bagai bumerang untuk mereka. “Kenapa memangnya?” Cinta merasa bingung dengan pertanyaan Frans karena di satu sisi dia ingin mengakhiri pertunangannya dengan Frans dan di sisi lain ia tidak mau mengecewakan Hanifah—mamanya. “Sekarang lu pikir, deh! Kalau kita tetap mempertahankan kesepakatan kita untuk terlihat baik-baik saja di depan mereka, pada akhirnya pernikahan itu dipercepat, sama halnya seperti senjata makan Tuan, bukan?” Frans merasa ingin segera mengakhiri hubungan semu itu. Cinta mengedarkan pandangan ke arah jalanan di depan sana. Dia terlihat berpikir untuk memutuskan apa yang seharusnya dia ambil. “Sebenarnya aku juga bingung kalau masalah ini, Frans! Sejak kasus video itu beredar, Mamaku benar-benar terlihat sangat kecewa. Jadi Mamaku sepertinya begitu berharap kalau aku tetap harus menerima sebuah pernikahan dengan seorang Frans Hutama yang katanya terpergok berada di dalam kamar hotel yang sama! Kamu nggak pernah bayangin gimana rasanya jadi aku sih Frans! Saat itu juga duniaku sudah hancur! Aku kehilangan kekasihku, viral di media sosial, nggak lagi dipercaya sama kedua orang tuaku, dipaksa menerima Perjodohan sama kamu! Kamu pernah bayangin itu semua? Gimana rasanya ada di posisiku saat ini?” Cinta menoleh ke arah Frans yang tercekat ucapannya. “Aku rasa kamu nggak pernah berpikir dan membayangkan bagaimana rasanya ada di posisi aku saat ini!” ucapan Cinta seakan membuat Frans bungkam seribu bahasa. “Nggak jauh beda sama Mama kamu, Frans! Mama yang udah nggak percaya lagi sama aku, hanya meminta satu hal kalau aku harus mau menerima pertunangan dan pernikahan sama seseorang yang katanya terpergok di dalam kamar hotel yang sama! Bahkan aku udah pernah nolak dan ribut sama Mama di hari pertemuan keluarga kita. Kamu tahu nggak apa yang Mama katakan sama aku?” sekali lagi Cinta menoleh ke arah Frans dengan tatapan nanar. Peristiwa itu seakan-akan membuatnya tidak memiliki pilihan lain. Frans yang tidak bisa berkata-kata lagi hanya menoleh ke arah cinta dengan sedikit ragu-ragu. “Mama bilang kalau aku sampai menolak perjodohan ini, Mama sama sekali nggak akan ngasih restu sama aku seumur hidup aku! Kamu bisa bayangin gimana rasanya ada di posisi aku saat ini? Aku ingin menolak Frans! Tapi apa yang bisa aku lakuin? Sekarang kalau kamu nanya kenapa kita terus menjalankan kesepakatan kita? Kenapa kita nggak berantem aja di depan kedua orang tua kita? Jawabannya kamu bisa simpulkan sendiri!” Cinta merasa Frans benar-benar egois dan dia biang kerok dari semua kejadian yang menghempaskan harapan Cinta yang indah untuk masa depannya. Deg! ‘Gue harus jawab apa? Posisi yang begitu rumit! Wajar aja kalau Cinta benci dan marah sama gue! Semua memang karena kecerobohan gue!’ batin Frans yang tiba-tiba menaruh simpatik kepada Cinta dalam perjalanan itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD