Aksa menatapnya dengan gugup, “Silahkan kamu angkat.. Aku tunggu di table ok?” Tanpa sadar, ia mengepalkan tangannya. Ada rasa cemburu, marah, kesal, sedih tapi juga penasaran. “Ok..” Addara mengangguk, bingung mau bicara apa lagi. Siapa lelaki beruntung itu? Aksa mengucap dalam hati sambil beranjak pergi. Ia cemburu, sungguh cemburu… Dara, akankah kamu meninggalkannya? Please.. Aksa mencoba melupakan gejolak perasaannya dan berjalan menuju table tempat Addara dan Malika tadi makan. Ia pun menyapa Malika. “Hai.. Sedang apa?” Aksa duduk di kursi. “Hai.. Hanya membaca-baca, akan ada pameran World Photography Day, rasanya tertarik untuk datang,” Malika menjawabnya. “Ara sedang ke halaman belakang, dia tadi bilang ingin foto-foto.” “Iya aku tahu, tadi ketemu..” Aksa menahan diri