Aksa membelai rambut Addara dengan lembut. Ia berusaha menenangkannya. Addara meremas bagian atas lengannya sambil terus menangis. "Kamu terus-terusan melihatku menangis," Addara bicara terbata-bata. "Menangislah sepuasmu Dara," Aksa mengelus punggung Addara dan mencoba membuatnya tidak lagi gemetar. Setelah menarik nafas berulang kali, Addara berhasil mengendalikan dirinya. Hingga tak lama tangisannya berhenti. Ia pun menarik tubuhnya, “Maafkan aku.. Tapi ada yang terjadi, dan membuatku seperti ini...” Addara menghapus air mata di pipinya. “Selalu kamu. Melihatku menangis.. Aksa, aku tidak secengeng ini biasanya..” Addara bicara perlahan. "Aku butuh minuman dingin," ia bergerak ke arah lemari es mengambil air dingin kesukaannya. Lalu meminumnya hingga habis. Aksa hanya ber