DEBAR

1620 Words

Aksa mengecup pelan pipi Addara, “Bangun Dara..” Addara terdiam, jantungnya dag dig dug tak menentu. Mereka hanya bertatapan, diam.. Suasana terasa sunyi dan senyap.. Jauh di lubuk hati, keduanya semakin tahu perasaan masing-masing, dan tak mungkin lagi bisa menahan semua letupan letupan itu. Aksa kembali menyapukan bibirnya pada pipi Addara. Addara diam memejamkan mata, kedua tangannya meremas lengan Aksa kuat. Debar-debar di dadanya seperti meluap ingin menumpahkan segala rasa yang ada. “Ahhh.. Dara..” Aksa mendesah pelan di telinganya. Addara membuka matanya dan melihat kalau Aksa menunduk dengan dahi mereka saling melekat. Tangan Aksa merangkul pelan pinggang Addara. Addara mengelus pipi Aksa perlahan, “Kamu membuatku tak menentu,” lalu bersandar di bahu Aksa. “Sama.. Dara..

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD