When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Andreas memutar kursi kerja dengan santai dan memainkan ponsel dengan ujung tangannya. Dia terlihat berpikir keras untuk mendapatkan Clara dan menyelidiki keberadaan wanita itu yang telah hilang dari apartement. “Kemana dia pergi? Aku tidak melihatnya bahkan ponsel tidak bisa dilacak?” Andreas menghentikan pergerakan jari dan kursi. “Tuan.” Jhonatan berdiri di hadapan Andreas. “Apa kamu sudah menemukan Clara?” tanya Andreas. “Nona Clara ada di rumah keluarga Zang,” jawab Jhonatan. “Apa? Kenapa?” Andreas berdiri. “Mereka sudah dijodohkan dari kecil,” jelas Jhonatan pelan. “Hoh. Pantas saja ada pengawal dari keluarga Zang yang terus melindunginya secara diam-diam.” Andreas tersenyum. “Saingan cintaku sangat kuat.” Andreas kembali duduk dan memutar kursi mengha