Hanna duduk di kursi dengan tenang, mereka akan kembali melakukan penerbangan menuju negara selanjutnya. Bulan madu keliling dunia. Hans berjalan menuju tempat minuman dan mengambilkan untuk dirinya dan Hanna. "Hans duduklah!" ucap Hanna. "Tidak bisakah kamu memanggilku Sayang." Hans menatap Hanna. "Sayangku, kemarilah," ucap Hanna manja dan mengambil minuman botol dari tangan Hans. Pria itu duduk berdampingan dengan istriny. “Terima kasih, Sayang.” Hans mengecup kening Hanna. "Kenapa pesawat belum juga lepas landas?" Hanna gelisah. "Kamu benar. Tunggulah, aku akan melihat keadaan. Sepertinya memang ada sesuatu.” Hans beranjak dari kursi dan berjalan menuju pintu pesawat. Sebuah pistol dengan peredam suara berada tepat di kepala Hans yang dipegang seorang pria berse