Setelah melihat wajah Ziko yang merah, Hana buru-buru pergi dan mengerjar pria itu yang saat ini sudah hendak masuk mobil.
"Tuan, tunggu!" teriak Hana sambil terus berlari mengejar mobil. Mengabaikan kakinya yang lecet akibat berlari di trotoar tanpa alas.
"Nona!" pekik Roy saat ia melirik kaca spion dan melihat Hana terjatuh.
"Jalan!"
"Tapi, Tuan?"
"Kau ingin mati Roy?" Suara Ziko membuat Roy yang sudah hampir menghentikan mobil urungkan niat dan kembali melajukan mobil. Apa tuan cemburu? Satu kata yang menghantui Roy saat ini. Melirik wajah Ziko dari kaca spion. Berubah merah semenjak adegan india-indiaan Tuan Dev dan Nona Hana.
"Kau ingin mati Roy!" Lagi dan lagi, suara itu membuat Roy bungkam. Kembali fokus mengendarai mobil hingga akhirnya mereka tiba di rumah utama. Tanpa kata
