Dua hari kemudian. Haris begitu antusias menyambut kedatangan bapak dan ibunya. Kedua orang tuanya yang datang dari kampung menaiki sebuah travel sehingga bisa diantar sampai depan rumah. Lain halnya jika naik bis maka Haris masih harus menjemput di terminal. Haris tergopoh-gopoh keluar rumah begitu mobil travel berhenti dan seorang lelaki yang Haris tahu adalah crew travel membantu ibu dan bapaknya turun dari dalam mobil. Setelahnya, lelaki itu juga menurunkan barang-barang bawaan keduanya. “Buk, Pak. Alhamdulillah akhirnya sampai juga dengan selamat. Aku sampai tidak bisa tidur semalaman memikirkan ibu dan bapak yang akan menempuh perjalanan jauh.” Haris menunduk mengecup punggung tangan bapak dan ibunya secara bergantian. Rasa rindu yang membuncah pada akhirnya terobati juga setelah