Hanya dua hari Rhea meliburkan dirinya. Wanita cantik itu mematut dirinya di depan cermin, memperhatikan secara detail wajahnya yang belum sepenuhnya kembali mulus. Namun, sanggup ia sembunyikan di balik make-up yang menghiasi wajahnya. Setelah dirasa semua persiapan telah selesai, ia beranjak berdiri, menyambar tas kerja yang tadi diletakkan di atas ranjang. Keluar dari dalam kamar langsung menuju ruang makan. Hanya ada ibunya saja yang sedang menuang teh hangat ke dalam tiga buah cangkir. Teh hangat madu untuk menjaga daya tahan tubuh di saat kondisi cuaca tidak menentu seperti ini. “Re, jadi masuk kerja hari ini?” tanya Arni melirik sekilas pada sang putri. Rhea menarik salah satu kursi, meletakkan tas kerja di kursi kosong sebelahnya, barulah dia duduk di sana. “Jadi, Bu,” jawabnya s