“Assalamualaikum…” “Waalaikumusalam…” Rania membuka pintu dan tampak agak terkejut melihat ada sesosok perempuan berdiri di depannya, tampak berbeda dari sebelumnya. “Tante…. “ Perempuan itu mencium punggung tangan Rania dengan sopan. Wajahnya tampak lelah tapi tetap berusaha untuk ceria. “Masuk yuk… kita ngobrol di dalam. Sudah lama Mawar gak main ke sini.” Rania membimbing gadis yang tampak ragu melangkahkan kakinya itu. “Tapi…” Mawar menelan ludah, takut jika Ilyas tiba-tiba ada di situ. “Ilyas sedang di bengkel. Pulangnya malam. Yuk, masuk…” “Ada apa? Kamu tampak sungguh berbeda dengan penampilanmu yang sekarang. Bagus.” Rania memindai gadis di depannya yang sekarang berpakaian sungguh sopan. Memakai rok A line panjang, blouse tangan panjang dan pashmina, walau masih belum sempu