Sementara di lokasi yang berbeda dengan tergopoh-gopoh simbok berlari menuju pagar rumah megah yang di tinggali Kinanti. “Pak, buka pagarnya.” Rengek simbok sembari menarik pagar yang di kunci. ”Mbok, saya berani. Ini perintah tuan Ammar.” Jawab sang petugas keamaann di rumah itu. ”Loh! Kokk main curang. Ini masih ada lima menit lagi. Mana bisa gitu…” simbok menggerutu dan menghubungi Nissa dengan kesal. “Hallo, Niss. Kamu bilangin ke satpam buka pagar. Saya sampai sebelum jam satu. Dan kalian harus fear. Demi kalian saya sampai belum mengambil obat, tau!” “Dasar tua bangka gak tau diri! Kamu cari apa lagi sih bekerja? Bisa gak kalau kamu di rumah ngurus cucu kamu saja. Ngapain harus kerja segala!” Ketus Nissa di balik telpon. ”Bukan urusan kamu, pokoknya buka atau saya hubungi pak Po