"lo kenapa?" Tanya Anita tiba-tiba,saat melihat Kamerun yang menatap tuan besarnya dengan wajah yang sedikit memerah. Kamerun menggeleng. "Sial! Bagaimana bisa gue mengingat bibir sexynya yang menempel kala itu?" Gumamnya dalam hati. "Lo mau terus diem gitu? Gak mau lanjutin kerjaannya?" Kesal Anita yang melihat Kamerun masih berdiri membeku ditempatnya. Kamerun menggeleng dan segera membalikkan badannya untuk kembali kearah dapur,namun saat kakinya akan melangkah. Tiba-tiba saja Marcus berbicara kepada-- "Anita! Tolong berikan ini kepada Bibi kepala!" Anita mengangguk sedang Kamerun hanya bisa menggigit bibir bawahnya kecewa. Sudah lama dia tidak membersihkan ruangan Marcus karena permintaannya kepada madam Atun. Dan entah kenapa Kamerun merasa rindu dengan tegur sapa dan suar