dua puluh dua-pria tampan

1028 Words

"Sore tuan." Marcus yang baru saja datang menatap sekilas Geza tanpa ada keinginan untuk menghentikan langkahnya menaiki anak tangga. "Sore." Tentu saja jawaban tuan besarnya membuat Geza mendesah kesal lalu membalikkan badannya sebelum melangkah ia menghentakkan kakinya cukup keras hingga membuat Marcus melirik Geza dan hanya memberikan herdikan masa bodoh. Tepat didapan pintu kamar Aura ia menghentikan langkahnya. Mengintip dari celah pintu saat Kamerun tengah menimang-nimang Aura dengan penuh kasih sayang. Benar instingnya! Jika Kamerunlah yang cocok menjadi pengasuh sementara Auro keponakan lucunya. Saat Marcus menyunggingkan bibirnya tiba-tiba saja Kamerun melihatnya. Sungguh menyebalkan reaksi tubuhnya! Dengan cepat Marcus segera kembali melanjutkan langkahnya. Tepat didepan ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD