tuju_gagal

715 Words
Hari pertama masuk kerja. Tepat pukul 13.30 "Maaf saya terlambat..!!" "Tidak apa...!!masuklah..dan bersiaplah bekerja." Atun kepala pembantu mansion Sadewa menyuruh Kamerun segera masuk kedalam. Sesui perintah sang majikan. Kamerun harus diperlakukan berbeda dan itu yang membuat Atun sedikit bingung. Pasalnya taun muda Raja tidak melakukan hal yang spesial terhadap pembantu lain yang lebih cantik dari Kamerun namun sekarang. Atun hanya bisa mengherdikkan bahunya saat pria yang sedari kecil ia rawat memperlihatkan sisi lembutnya. "Semoga saja tidak menimbulkan kecemburuan sosial..."gumam Atun sembari melangkahkan kakinya kembali kearah tempat ia bekerja. Keanehan pun semakin terlihat jelas manakala sang tuan muda pulang lebih awal dan-- Keempat temannya juga ikut berkunjung?sesuatu yang sangat langka-- tidak biasanya mereka bertiga berdiskusi tentang pelajaran. Sungguh langka! Batin Atun. "Bik tolong saya donk..!!" "Iya tuan..!!" Atun segera melangkah mendekati Raja yang tiba-tiba saja masuk kearea dapur basahnya. Salah satu ruangan yang dikhususkan untuk memasak. Dan biasanya Raja akan sangat merasa risi jika berada diruangan yang--terkadang terlihat bahan makanan berserakan dimeja-meja. Yang ia tau hanya makanan sudah siap dimeja makan. Tidak perlu susah-susah untuk masuk kedalam area dapur basahnya. "Sediakan makanan untuk teman-teman saya ya bik..!!" "Siap tuan..!!" Jawab Atun sang kepala pembantu. Saat Atun akan kembali melangkah bahunya kembali disentuh oleh Raja"bik...Kamerun suruh sediain minum.. dan atar kedepan.!!" "Baik tuan..!!" Lagi-lagi Atun hanga mengangguk. "Ingat bik...Kamerun...jangan yang lain..!!" Titah Raja lagi. Atun tersenyum lalu mengangguk mengiyakan ucapan sang majikan muda. Sedang Radika Cesf andalan keluarga Raja hanya bisa tersenyum dan mengherdikkan bahunya saat Atun mulai melempar senyum kepadanya. "Dimana kamerun?"tanya Atun kepada gadis yang tak jauh beda umurnya dengan Kamerun. Gesa hanya bisa mengherdikkan bahunya"mana aku tau madam...!!" Tiya yang berada disamping Gesa terkikik melihat muka kesal sahabatnya"tadi Tia lihat diruang tengah madam..!!" "Cepet panggil dia dan suruh dia membawa ini kedepan.." "Baik madam...!!"Tia segera berlari meninggalkan atun sedang gesa makin memperlihatkan rasa kesalnya. "Lo kenapa?"Radika tidak tahan melihat wajah kesal Gesa. "Gue heran kenapa tuan muda tiba-tiba perhatian banget sama cewek baru itu!!" Gerutu Geza kepada Radika. Sungguh ia tidak suka saat melihat ada orang lain yang lebih diperhatikan oleh tuan muda. Hanya dia yang moleh menarik hati tuan muda namun sayang. Tidak sedikitpun tuan muda meliriknya. Sungguh sialan! Atun menatap Gesa lalu berkata"wajar karena kamerun teman sekolahnya...kamu kenapa?cemburu?bangun...bangun gadis pemimpi...bisa diterima kerja disini aja udah untung..." "Kesel..."gesa menghentakkan kakinya lalu pergi meninggalkan atun dan juga Radika. "Aneh...!!"gumam radika dan dia aktifitasnya. . . . . . . . "Ini tuan..!!" Topas dan bagas menatap kamerun dan raja bergantian."lo yakin panggil dia tuan?" Kamerun menghentikan langkahnya lalu menatap bagas"di sini dia tuan gue...diluar...dia temen gue..!!" "Temen coy...biasanya juga kayak anjing ama kucing...!!"seru topas dan itu berhasil membuat ketiga sahabatnya tertawa lepas. Sedang kamerun kesal setengah mati. Plak...nampan yang ia bawa segera melayang tepat dipucuk kepala topas"mulut dijaga...jangan ngocos seenak jidat lo...kagak usah banyak komen...!!" Juan seketika bersuara. Melihat topas yang mengusap-ngusap kepalanya"baru kali ini gue lihat topas mati gaya didepan cewek...!!" "Kamprett...!!"seru topas kesal. "Udah gue mau lanjut kerja..." Bagas segeran menarik kamerun dan mendudukkannya tepat disebelah raja. Membuat Raja semakin gugup dibuatnya. Ya elah baru aja duduk berdua udah gugup aja coy... "Lo yakin ja...!!" "Apaan...!!"seru Raja kesal setengah mati melihat tingkah Bagas. "Pantasnya jadi nyonya raja...bukan pembantu raja..!!" Mendengar ucapan Juan kamerun merasa tersinggung. Ia segera berdiri dan berkara"memang salah jadi pembantu??dan satu lagi...gue gak ada minatan jadi nyonya Raja...!!bukannya sombong atau sok cantik...tapi gue kagak mau menikah sama anak orang kaya.." Bagas mengeryit dengan ucapa kamerun"mending gue nikah sama bapaknya yang sah punya segalanya dari pada anaknya yang masih numpang idup tapi banyak gaya.." "Lo kenapa merun??"tanya bagas. Ia merasa ada yang kamerun sembunyikan hingga membuat wanita itu berkata dengan sedemikian jengkelnya. Seperti ada bayangan masablaku yang menbuatnya enggan menikah bahkan berpacaran dengan anak orang kaya. Atau ada masa lalu kelam dibalik dari semua perkataannya. Sebaiknya bagas memilih diam ia berfikir akan mencari tau masalah yang kamerun hadapi dimasa lalu. Sedang raja memilih bungkam seribu bahasa. Ia menyesal telah mengatakan isi hatinya kepada sahabatnya. Yang ada kini ia merasa sakit sebelum menungkapkan isi hatinya. Sial... Bersambung...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD