"Itu Abang Adit bukan sih?" tanyanya. Ia hanya ingin memastikan. Takutnya ia salah melihat kan? Ferril ikut menoleh ke arah pintu di mana Adit dan Ardan berada. Kemudian menoleh kembali ke arah Vania yang tadi bertanya. "Lo kenal?" Gadis cantik itu mengangguk-angguk. Ia bahkan pernah mengejarnya selama beberapa bulan kemarin tapi lelaki yang menurutnya misterius itu sama sekali tak menghiraukannya. Ia patah hati? Hohoho. Ada, tapi hanya sedikit. Mungkin karena ia tipe perempuan yang mudah berpaling ketika si lelakinya juga tak tertarik? Bisa jadi. Kenapa pula harus membuat sebuah hubungan terlihat sangat serius diusianya yang masih semuda ini? Jatuh cinta pada seorang lelaki untuk seorang perempuan sepertinya memang sudah biasa. Walau baru kali ini ia ditolak. Tapi prioritasnya memang