Bab 20. Neyra w*************a.

1228 Words
Di tempat Gary dan juga Diandra saat itu keduanya segera masuk ke dalam lift yang sama setelah keduanya keluar dari dalam ruang kamarnya masing-masing. "Kak Gery sebenarnya siapa orang yang akan kita jemput itu dan Ke mana kita menjemputnya?" ucap Diandra ketika keduanya baru masuk ke dalam mobil. "Sayang sudahlah kamu diam saja dan menurut saja," ucap lelaki itu kemudian yang lalu melajukan mobilnya meninggalkan hotel tersebut. Gerry membawa Diandra menjauh dari hotel tersebut karena niatnya ingin jauh dari Rey dan juga ingin berdua saja dengan Diandra. Hingga Gery menepikan mobilnya tepat di tepian jalan Raya yang nampak sepi. "Kenapa kita berhenti di sini kak Gery?" tanya Diandra pada lelaki yang saat itu sudah menatap ke arahnya dan sudah melepas sabuk pengaman dari tubuhnya saat itu. "Apa kamu tidak tahu sayang?" jawab Gery lagi. "Hemz? apa kak? apa orang yang akan kita temui itu ada di sini?" ucap tanya Diandra lagi yang masih belum tahu. "Diamlah, jangan bergerak dan jadilah patuh," ucap lelaki itu kemudian yang lalu menekan tubuh Diandra dan mencium bibirnya. Diandra pun awalnya merasa keheranan, namun gadis itu segera mengerti jika kekasihnya itu ingin berdua dengannya tanpa ada Rey yang mengikuti. "Sayang, aku ingin," bisik Gery ketika keduanya menyudahi sesaat aktivitas itu. "Apa kak? di sini?" bisik Diandra saat itu pada Gery. "Ya, apa boleh buat, hanya di sini tempat yang paling aman," bisik Gery yang sudah melepaskan sabuk pengaman Diandra dan membuat jok yang gadis itu tempati langsung jatuh ke belakang, membuat Gery leluasa menyentuh sesukanya tubuh Diandra dengan jemari tangannya. Namun baru sesaat keduanya saling membalas, terdengar suara dering ponsel Diandra. Tanda ada panggilan masuk saat itu. Gary pun segera membantu Diandra untuk mengambil ponselnya tersebut dan memberikannya pada gadis itu. "Siapa yang mengganggu kita?" tanya Gary pada Diandra. "Rey yang mencoba menghubungiku," ucap Diandra kemudian setelah ia menatap pada layar ponselnya saat itu. "Coba angkat aku ingin tahu apa yang akan ia katakan?" ucap Gery pada Diandra, dan gadis itupun segera mengangkat panggilannya tersebut dan saat itu Rey langsung berbicara di sana. "Hai Diandra kamu pasti sekarang tengah bersama dengan Pak Gery kan? Apa sudah bertemu dengan orang yang dimaksud?" tanya Rey pada panggilannya itu, dan Diandra pun tidak bisa menjawab pertanyaan dari lelaki itu di sana, Diandra hanya menatap ke arah Gery yang saat itu tengah duduk di sampingnya dan Gerry memberi isyarat pada Diandra untuk menjawab pertanyaan gadis itu. "Sepertinya kita salah orang, yang akan kita temui itu sepertinya ada di tempat yang besok akan kita kunjungi, jadi kita dalam perjalanan pulang sekarang. Apa ada yang lain?" tanya Diandra kemudian dan sudah bisa menyimpulkan jika Gerry dan juga Diandra mempunyai hubungan khusus saat itu tetapi masih belum bisa mengatakan jika keduanya mempunyai hubungan asmara diam-diam. "Ya sudah kalau begitu aku pikir kalian benar-benar akan menemui orang itu. Kalau setahu aku, orang itu tidak akan minta dijemput oleh kalian, tapi orangnya pasti akan datang sendiri ke sini untuk menjelaskan konsepnya jadi menurut aku kalian tidak perlu susah-susah untuk mencarinya, kita tunggu saja di sini sampai besok. Bukankah kita sudah janjian di tempat ini dengan penanggung jawabnya? jadi tunggu saja di sini dengan santai," ucap Rey pada panggilannya itu dan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu pada Rey, Diandra langsung menyudahi panggilan itu. "Apa istriku sengaja mengirim dia untuk memata-matai ku?" ucap dalam hati Gery saat itu. Dan Diandra yang menatap kekasihnya itu hanya terdiam di sana pun merasa ada yang salah. "Apa aku mengatakan kata-kata yang salah Kak Gery?" tanya Diandra kemudian. Barulah ucapan gadis itu menyadarkan Gery akan lamunannya. "Tidak, tidak Sayang, ya sudah kalau begitu kita kembali saja," ucap Gery pada Diandra. Diandra pun hanya bisa menganggukinya. "Kak Gery, bagaimana nanti kalau Rey merasa curiga dengan hubungan kita? Apakah itu tidak apa-apa? apakah akan baik-baik saja?" ucap ucap Diandra pada lelaki itu. "Pokoknya jangan sampai Rey mencium kedekatan kita berdua, apalagi mengetahui tentang hubungan kita, mengerti? aku rasa kamu juga tahu jika kamu harus menjauhi lelaki itu," ucap Gery kemudian. "Oh, oke, baiklah kalau begitu," jawab Diandra. Meski Gadis itu merasa jika Rey baik-baik saja dan ia tidak pernah membuat masalah dengan Diandra namun Diandra lebih percaya pada apa yang Gerry katakan daripada naluri hatinya sendiri. Hingga mobil melaju kembali ke arah hotel lagi dan saat itu Gery jelas merasa sangat sebal ketika ia tahu jika ia keluar saat itu tidak mendapatkan hasil apa-apa. "Akh sial sekali," dengusnya. Hingga ia memarkirkan kembali mobil tersebut di area basement hotel tersebut dan ketika keduanya keluar dari dalam mobil saat itu Ia bertemu dengan seorang wanita cantik dengan dua orang lelaki yang bersamanya tampak wanita itu begitu berani dengan pakaian mencolok tampak menantang ketika lawan jenisnya menatap ke arahnya, di mana pakaiannya jelas begitu terbuka dan minim saat itu. Diandra sebagai seorang wanita pun merasa sangat malu ketika melihatnya. Namun ternyata Gerry mengenal wanita tersebut. "Neyra!" Panggil Gery saat itu. "Halo, kamu ada di sini Gery?" tanya wanita itu pada Gery. "Ya, aku di sini karena pekerjaan, kalau kamu?" tanya lelaki itu kemudian. "Aku sebagai pennggung jawab tanah yang ada di seberang Gery, apa kamu sudah membuat janji dengan Asistenku?" ucap wanita itu kemudian. Sembari berjalan mendekat ke arah Gery dan memeluk salah satu lengan tangannya. "Oh ya? jadi penanggung jawabnya itu kamu? oke baiklah, kita di sini memang karena proyek itu, jadi aku sudah mempunyai penawaran yang menguntungkan untukmu Ney," ucap Gery kemudian. "Benarkah? tapi aku juga mempunyai tawaran lain dari beberapa perusahaan yang menginginkannya. Bagaimana?" ucap Neyra lagi. "Emb, apa tidak ada cara lain untuk membuatmu memihak pada kami?" tanya Gery lagi. Dan saat itu wanita yang bernama Neyra itu pun segera menarik lengan Gery dan membuat lelaki itu mendekatkan salah satu sisi wajahnya ke arah wajah wanita itu. Tampak wanita itu tengah membisikkan sesuatu pada Gery. Lelaki itu pun mengangguk satu kali ta da ia mengerti. Barulah saat itu Diandra merasa ada yang salah dengan lelaki itu. Seolah ia tidak menjaga oerasaan Diandra saat itu. Namun menikmati acara kedekatannya dengan wanita itu. "Baiklah kalau begitu Gerry Aku tunggu kamu di lounge Hotel malam ini pukul sembilan malam ya, jangan lupa datang tepat waktu karena aku tidak mau menunggu terlalu lama. Apa kamu mengerti?" ucap wanita yang bernama Neyra tersebut pada Gary dan Gerry pun hanya bisa mengganggukinya. "Oke baiklah Ney kalau begitu tunggu aku nanti malam, sampai ketemu nanti," ucap Gery kemudian yang menyunggingkan senyumannya sampai wanita itu tidak terlihat di pandangan matanya. "Siapa wanita itu? kamu mengenalnya kak Gery?" ucap Diandra yang bertanya pada lelaki itu. "Ya, dia adalah teman lama aku di luar Negeri sayang, kenapa? kamu khawatir tersaingi olehnya?" ucap Gery kemudian. Dan Diandra hanya bisa membalasnya dengan senyum yang ia paksakan. "Lalu apa yang dia bisikkan tadi? kenapa kak Gery juga terlihat menyukainya?" tanya Diandra yang merasa jika ia cemburu jika melihat kekasihnya dekat dengan wanita lain. "Apa sih kamu ini tanya terus, kamu itu pacar aku! bukan istri aku!" ucap Gery yang nampak marah di sana. Membuat Diandra hanya bisa kembali terdiam saat itu dan berjalan mengekori Gery di belakang tubuh lelaki itu. Gery pun tidak bisa memberi tahu Diandra jika Neyra tadi memintanya untuk tidur dengannya malam nanti. Dan Gery mengiyakan keinginan Neyra itu. "Oh ya, nanti malam aku akan bersama dengan Neyra untuk membahas masalah pekerjaan dan proyek kita. Jadi kamu jangan sampai menghubungi aku atau menggangguku ya?" ucap Gery kemudian pada Diandra seolah lelaki itu tidak memikirkan perasaan Diandra karena ucapan lelaki itu.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD